Akibat duel itu, Bambu mengalami luka parah di kepalanya akibat terkena sabetan parang milik adiknya, Guli. Bambu pun terbaring tak berdaya di ruang operasi Rumah Sakit Umum (RSU) Tenriawaru, Bone untuk mendapatkan perawatan medis.
Perkelahian dua bersaudara itu terjadi di sawah di Desa Lallatang, Kecamatan Duaboccoe, Kabupaten Bone pada Kamis (30/10/2014) sekitar pukul 10.00 Wita. Awalnya, Bambu bertemu dengan Guli yang saat itu sedang bersama Reddi, teman Guli. Dalam pertemuan itu, keduanya terlibat percekcokan yang berujung pada perkelahian dengan senjata parang.
Salah satu kerabat korban yang enggan namanya dipublikasikan mengatakan, perkelahian itu disebabkan rebutan pohon lontar, dan itu sudah berlangsung cukup lama. Menurut dia, keduanya saling mengklaim pohon lontar itu.
"Ini suda lama, hanya persoalan pohon lontar, semua mengaku bahwa pohon lontar itu milik mereka, dan akhirnya keduanya ketemu dan cekcok," ungkapnya.
Dia menuturkan, sebenarnya, masalah tersebut sudah ditangani aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Duaboccoe. Bahkan polisi menjamin bahwa masalah rebutan pohon lontar sudah selesai.
"Saya sudah laporkan ke Polsek Dua Boccoe, dan mereka bilang persoalan ini sudah aman, namun nyatanya bisa berbuntut seperti ini," ungkapny.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bone, Ajun Komisaris Andi Asdar membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya akan menindaklanjuti kasus perkelahian tersebut.
"Kami akan segera tindaklanjuti persoalan ini," tandas Andi Asdar.