Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Fadhlan Alami Luka Bakar di Dalam Boks Penghangat Rumah Sakit

Kompas.com - 30/10/2014, 18:41 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Kepala Polsekta Panakukang, Komisaris Polisi (Kompol) Tri Hambodo mengungkapkan, Bayi Fadlam Khairy Al Faiq yang tewas terbakar bukan berada di dalam inkubator, melainkan alat penghangat bayi (baca selengkapnya: Bayi Tewas akibat Kulit Melepuh di Dalam Inkubator, Orangtua Akan Lapor Polisi).

"Jadi bayi Fadhlan Khairy Al Faiq dan adiknya Fayyadh Zafram Al Faiq bukan berada dalam inkubator. Kedua bayi kembar itu berada dalam penghangat bayi manual, yaitu boks kaca bening dan di bawahnya ada empat buah lampu. Tepat di bawah Fadhlan, lampunya menyala, sedangkan di bawah adiknya, Fayyadh, lampunya tidak menyala," katanya.

"Makanya Fadhlan saya yang mengalami luka bakar, sedangkan Fayyadh tidak mengalami luka bakar namun kulitnya sudah mulai mengering. Ditambah lagi alas tidur kedua bayi terbuat dari spon tebal tanpa ada alat pengukur suhu," tambahnya kemudian.

Tri menambahkan, pihaknya meminta beberapa keterangan saksi terkait kasus tewas terpanggang bayi Fadhlan.

Selain itu pula, penyidik sudah mengkonfirmasi ke perawat RS Catherina Both di Jl Arif Rate yang merupakan tempat dirujuknya bayi Fadhlan dari RS Bersalin Bunda di Jl Pengayoman.

"Semua kita akan periksa saksi-saksi. Sementara ini, penyidik mendatangi RS Catherina Both di Jl Arif Rate untuk mengkonfirmasi. Dimana, penyidik semintai keterangan-keterangan dari perawat yang menerima bayi Fadhlan. Kita juga sudah layangkan surat panggilan pemeriksaan terhadap bidan yang merawat bayi Fadhlan di RS Bersalin Bunda," katanya.

Selain itu juga, penyidik akan menyita alat penghangat bayi yang membakar bayi Fadhlan.

"Di RS Bersalin Bunda memang mempunyai dua alat inkubator. Tapi alat inkubator yang mempunyai alat otomatis pengukur suhu itu tidak digunakan. Malah bayi Fadhlan dan adiknya Fayyadh ditaruh di alat penghangat yang tidak ada pengukur suhunya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com