Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi dan Pekerjanya Makan Bersama dengan Menu yang Sama

Kompas.com - 30/10/2014, 16:34 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti dikenal sebagai sosok yang egaliter. Meski sebagai bos, dia tak canggung makan bersama karyawannya di perusahaan hasil laut milik Susi.

Tidak ada jarak antara majikan dan pekerja. Bahkan, menu makanannya pun disamakan dengan para karyawan, tanpa ada perlakuan khusus.

"Saat saya masih bekerja di perusahaan hasil laut Bu Susi, beliau paling suka makan bersama para karyawannya kalau waktu makan. Soalnya, setiap pekerja di Bu Susi, setiap harinya diberi jatah makan yang disediakan. Bu Susi makan bareng tanpa ada beda jarak antara bos dan pekerja," ujar salah seorang mantan karyawannya asal Tasikmalaya, Eko Setiabudi, kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2014) siang.

Eko mengaku dulu bekerja di perusahaan milik Susi, PT ASI Pudjiastuti Marine, dari tahun 2007 hingga 2008. Kini, ia menjadi reporter di salah satu media televisi nasional. Susi tetap menjaga silaturahim dengan mantan karyawannya.

"Bu Susi itu selalu memiliki hubungan baik dengan para mantan karyawannya. Setelah saya mengundurkan diri dari perusahannya kala itu, Bu Susi memberikan kado saat saya menikah," kata pria bergelar sarjana sosial lulusan dari Universitas Soedirman (Unsoed), Purwokerto, tersebut.

Eko memiliki pengalaman yang mencengangkan saat ia dan istrinya bertamu ke rumah Susi di Pangandaran. Dia tak menyangka sosok mantan bosnya itu menerimanya layaknya tamu penting. Dari situlah Eko menyadari bahwa mantan bosnya itu, kalau dalam menerima tamu, tidak membedakan status seseorang.

"Jadi, saya salutnya ke Bu Susi, keramahannya menerima tamu tidak ada perbedaan. Mau itu pejabat, orang kaya, orang miskin, selalu dilayaninya dengan ramah. Tidak ada perbedaan status," tambah Eko.

Dengan demikian, ia menilai wajar jika banyak orang menilai bahwa Susi Pudjiastuti adalah sosok orang yang mudah bergaul dan mudah diterima di masyarakat.

Satu hal lagi yang diketahuinya dari sosok Susi adalah kecintaannya terhadap kebersihan, terutama bagi semua pegawai di perusahaan miliknya.

"Satu hal lagi, Bu Susi itu sangat suka kebersihan dan telaten dalam bekerja. Setiap akan masuk ke ruangan kerja tempat pengolahan hasil laut, waktu itu, semua pegawai harus higienis. Semuanya dicek terlebih dahulu sudah bersih atau belum saat akan masuk ruangan kerja," ungkap dia.

Pendapat serupa disampaikan orang kepercayaan Susi Pudjiastuti, Rustam Effendi. Menurut Rustam, bosnya tersebut memang dikenal selalu memiliki hubungan baik dengan para mantan karyawannya, baik warga negara Indonesia maupun asing.

Ia mengaku sempat diajak Susi berkeliling dunia. Bosnya itu selalu bertemu dengan pilot, kopilot, atau karyawan asing yang pernah bekerja di perusahaannya. Mantan karyawannya tersebut selalu menyapa dan terlihat akrab saat mengobrol dengan Susi.

"Baik Bu Susi maupun mantan karyawannya itu terlihat saling menghormati," kata Rustam.

Seperti diketahui, Susi Pudjiastuti yang baru dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja Jokowi-JK menjadi perbincangan hangat publik. Kebanyakan dari mereka menyoroti pendidikan Susi yang hanya lulusan SMP, gayanya yang nyentrik dan ceplas-ceplos, hobi merajam tato di tubuhnya, kebiasan merokok, sampai diisukan memiliki perusahaan bangkrut. Namun, tak sedikit pula yang memuji kecerdasan dan kesuksesan Susi dalam berbisnis. Susi juga diapresiasi atas karakternya yang pekerja keras dan mandiri.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com