Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ikut Komentari Kasus Penghinaan Jokowi

Kompas.com - 30/10/2014, 13:47 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai, penangkapan terhadap seorang tukang sate berinisial MA karena dianggap menghina Presiden Joko Widodo adalah hal yang wajar.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, laporan yang dilakukan oleh Timses Jokowi-JK dan tindakan yang dilakukan oleh kepolisian merupakan sebuah contoh dan terapi kejut untuk para pengguna media sosial agar tidak sembarangan dalam mem-posting tulisan maupun gambar.

"Pada dasarnya shock therapy terhadap hal-hal begitu perlu. Hidup harus ada aturan tidak ada kebebasan absolut," kata Emil saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Kamis (30/10/2014).

Meski setuju, Emil lebih menyoroti bentuk hukuman yang diberikan kepada MA. Lebih baik, kata dia, hukuman yang diberikan berbentuk hukuman sosial. "Masalahnya hukumannya saja jangan hukuman (seperti) kriminal tapi hukuman sosial," ujar dia.

Pria lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat ini juga sempat dihina di media sosial oleh pemilik akun twitter @kemalsept. Namun, bentuk hinaan yang ditujukan kepada dia berbentuk verbal. Berbeda dengan Jokowi yang dihina dalam bentuk visual dengan cara mengubah foto.

Namun, apapun bentuknya, lanjut Emil, hal tersebut tetap saja menghina. "Ganti muka itu mah variasi saja, bisa verbal seperti yang saya terima. Karakter orang yang suka menghina-hina itu bukan karakter orang Indonesia, itu bahaya kalau dibiarkan," kata dia.

"Kalau semua orang hina menghina, bangsa ini mau dibawa ke mana? jadi wajar saja (ditangkap)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com