Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Wajah Gang Dolly Kini...(3)

Kompas.com - 29/10/2014, 15:07 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Riwayat kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak sudah tamat. Namun, para penyedia PSK masih menjalankan bisnisnya dengan menggunakan perangkat elektronik dan teknologi informasi untuk menjual jasa PSK. Istilahnya "E-Dolly" (Baca selengkapnya: Gang Dolly Ditutup, Kini Muncul "E-Dolly" (1). Sistem "E-Dolly", menurut para makelar, lebih cepat dan aman. Konsumen datang, pesan, lalu sepakat harga. PSK lalu akan diantar, dan bebas dibawa ke hotel (baca selengkapnya: Pesan lewat "E-Dolly", PSK Diantar ke Hotel yang Disepakati (2).


Empat bulan pascapenutupan, situasi di Gang Dolly berubah drastis. Berdasarkan pantauan, suasana gang yang sempat kesohor karena aktivitas transaksi di sini relatif sepi ketimbang sebelumnya.

Deretan rumah yang dulunya wisma, kini tutup seperti tak berpenghuni. Beberapa rumah bekas wisma ini dibersihkan oleh si empunya. Kegiatan itu tidak dilakukan setiap hari.

Tulisan penanda nama wisma yang menempel di kaca depan wisma sudah banyak yang dicopoti. Aktivitas di kawasan red district ini berubah total.

SURYA/Habibur Rohman Salah satu ruangan di wisma Dolly yang akan dimanfaatkan Pemerintah Kota Surabaya menjadi public building, Selasa (28/10/2014).

Tidak ada perempuan berpakaian seksi berseliweran. Pada pagi dan sore hari, jalan-jalan di Gang Dolly dijadikan arena bermain anak-anak kampung sekitar.

Pemandangan ini sulit ditemukan saat gang ini masih aktif menjajakan layanan esek-esek. Banyak anak-anak kampung yang main bola.

“Mereka lebih leluasa bermain,” kata Ridwan, Ketua RT05/RWXII di kawasan Dolly.

Secara fisik, kata dia, kegiatan di wisma sudah mati total. Hanya ada rumah karaoke yang masih buka.

Di kawasan Dolly, jumlahnya tidak banyak. Hanya ada satu rumah karaoke di kawasan ini. Berbeda dengan di Jarak yang memiliki puluhan rumah karaoke aktif.

Wisma Barbara yang menjadi ikon Dolly juga mulai dipugar. Bangunan empat lantai itu akan diubah menjadi public building.

Pemkot Surabaya menggelontorkan dana hingga Rp 9 miliar untuk membebaskan gedung itu. Beberapa bekas wisma lainnya, ada yang dijadikan kos-kosan.


Bersambung: Warga Dolly Tunggu Janji Pemkot Sebelum Penutupan (4)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com