Salah satu menteri wanita di dalam jajaran Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo ini dipergunjingkan karena latar belakang pendidikan dan kebiasaannya dalam merajah kulit (bertato). Belum lagi kebiasaannya dalam merokok. "Untuk seorang perempuan, kebiasaannya itu tidak mencirikan kodratnya," tulis Novla, warga Bireuen, dalam status Facebook-nya.
Namun, tak sedikit pula pujian mengalir untuk Susi. Apa yang sudah dilakukan olehnya dengan menerobos pelosok mengangkut hasil laut nelayan membuktikan ia mampu menduduki jabatan itu.
"Pengangkatan dirinya diperbincangkan di seluruh Nusantara dan mancanegara. Berbekal ijazah SMP, tak membuat ia patah arang mewujudkan sukses," tulis Safri, warga Bireuen lainnya, di dalam dinding akun Facebook-nya.
Tokoh perempuan di Bireuen, Muazzinah Yacob, pun berterima kasih kepada Susi. Sebab, bagi Muazzinah, Susi adalah wanita ringan tangan (suka menolong) yang membantu masyarakat di Aceh saat bencana tsunami melanda, Desember 2004 silam.
”Pesawat Susi-lah yang pertama mendarat membantu korban tsunami dan memberikan bantuan solar kepada nelayan," kata dia.
Muazinnah menyebut agar masyarakat tidak munafik dengan penampilan seseorang, padahal yang dilihat baik dari luar belum tentu baik di dalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.