Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Menteri Susi Melebar hingga ke Bireuen

Kompas.com - 28/10/2014, 16:07 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com — Sorotan melalui jejaring sosial masih dialamatkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti. Tak hanya di ibu kota Jakarta, di Kabupaten Bireuen, Aceh, pro-kontra terhadap Susi pun terasa menghangat.

Salah satu menteri wanita di dalam jajaran Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo ini dipergunjingkan karena latar belakang pendidikan dan kebiasaannya dalam merajah kulit (bertato). Belum lagi kebiasaannya dalam merokok. "Untuk seorang perempuan, kebiasaannya itu tidak mencirikan kodratnya," tulis Novla, warga Bireuen, dalam status Facebook-nya.

Namun, tak sedikit pula pujian mengalir untuk Susi. Apa yang sudah dilakukan olehnya dengan menerobos pelosok mengangkut hasil laut nelayan membuktikan ia mampu menduduki jabatan itu.

"Pengangkatan dirinya diperbincangkan di seluruh Nusantara dan mancanegara. Berbekal ijazah SMP, tak membuat ia patah arang mewujudkan sukses," tulis Safri, warga Bireuen lainnya, di dalam dinding akun Facebook-nya.

Tokoh perempuan di Bireuen, Muazzinah Yacob, pun berterima kasih kepada Susi. Sebab, bagi Muazzinah, Susi adalah wanita ringan tangan (suka menolong) yang membantu masyarakat di Aceh saat bencana tsunami melanda, Desember 2004 silam.

”Pesawat Susi-lah yang pertama mendarat membantu korban tsunami dan memberikan bantuan solar kepada nelayan," kata dia.

Muazinnah menyebut agar masyarakat tidak munafik dengan penampilan seseorang, padahal yang dilihat baik dari luar belum tentu baik di dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com