Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnaval Muharam Meriahkan Pergantian Tahun Baru Islam di Banda Aceh

Kompas.com - 25/10/2014, 13:34 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com – Pergantian tahun baru Islam di Banda Aceh dimeriahkan dengan pawai yang diikuti oleh seribuan anak-anak. Karnaval Muharam ini dilakukan dengan berjalan kaki di jalan-jalan protokol Banda Aceh, Sabtu (25/10/2014) pagi.

Sebagian peserta karnaval dalam rangka pergantian tahun baru Islam 1436 Hijriah itu merupakan anak-anak usia dini hingga siswa SMA dan sekolah kejuruan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Para peserta berjalan melewati panggung utama di mana Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyaksikan karnaval tersebut. Anak-anak kemudian mendatangi Gubernur untuk bersalaman, lantas melanjutkan lagi perjalanan karnaval mereka.

Di pawai itu, anak-anak membawa aneka atribut keagamaan, seperti miniatur masjid dan Kabah. Mereka juga mengenakan kostum bernuansa islami.

Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Besar Islam Ilyas Nyak Tuy mengatakan, selain karnaval, Pemerintah Aceh juga akan mengadakan ceramah agama Tahun Baru Islam di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Ceramah akan disampaikan oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, Zulkarnain Abdullah.

"Kita harapkan bahwa dengan peringatan tahun baru ini, masyarakat akan terus bisa meningkatkan pemahamannya dalam kehidupan beragama. Selain itu, kepada anak-anak sejak dini kita juga memperkenalkan makna-makna kehidupan beragama melalui hari-hari besar Islam," ujar Ulyas.

Guru Sekolah PAUD Keumala Bhyangkari, Azizah, menyambut baik pelaksanaan karnaval yang diikuti puluhan murid dari sekolahnya tersebut. "Selain bisa menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini, anak-anak juga bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya yang berasal dari sekolah lain. Ini akan sangat baik bagi perkembangan si anak itu sendiri, walau terasa sedikit melelahkan," ujar Azizah.

Lain halnya dengan Juli Amin, warga Uleekareng, Banda Aceh. Menurut dia, peringatan pergantian tahun baru Islam kali ini hampir tidak ada bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dikhawatirkan akan membentuk pemikiran dalam diri anak bahwa pergantian tahun Islam harus dirayakan dengan karnaval.

"Mungkin ini sedikit kritik bahwa peringatan pergantian tahun baru Islam harusnya tidak melulu dengan karnaval, di mana banyak juga peserta karnaval yang memakai baju adat kedaerahan, bukan pakaian muslim atau muslimah. Padahal, ini ajang sosialisasi bagaimana cara berpakaian diatur dalam Islam bisa ditunjukkan di sini," ujar dia.

Ia menyarankan agar panitia mengadakan aneka kegiatan yang lebih kreatif, misalnya pembacaan Al Quran secara massal oleh anak-anak di lapangan terbuka. Kendati demikian, Juli memberi apresiasi tinggi terhadap karnaval yang sudah menjadi tradisi di Aceh tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com