Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pelecehan Kabur, Polisi Saling Lempar Tanggung Jawab

Kompas.com - 24/10/2014, 13:37 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Siver Olin, pegawai honorer di kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat memerkosa dan menganiaya MA (13), siswi kelas II di salah satu SMP di Kecamatan Miomafo Tengah.

MA sempat diamankan di pos polisi Miomafo Tengah, namun melarikan diri dan sampai saat ini masih dalam pengejaran polisi dan warga. Terkait hal itu, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Miomafo Barat dan Kepolisian Resor (Polres) TTU, saling lempar tanggung jawab ketika dihubungi.

Kepala Satuan Reskrim Polres TTU, Iptu Hadi Handoko, mengatakan kasusnya sedang ditangani oleh Polsek Miomafo Barat.

”Silakan hubungi Kapolseknya karena Polsek yang tangani kasusnya,” kata Handoko sambil melampirkan serta nomor ponsel Kapolsek Miomafo Barat.

Saat dihubungi terpisah, Kapolsek Miomafo Barat, Mahfud mengaku kasus tersebut bukan ditangani oleh pihaknya tetapi di Polres TTU.

”Itu sudah ditangani Polres dan saat ini keluarga korban sedang diperiksa di Polres,” kata Mahfud.

Seorang saksi, salah seorang tetangga MA, mengatakan kejadian pemerkosaan itu terjadi di rumahnya MA di Desa Bijaepasu, Kecamatan Miomafo Tengah, TTU, dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.

“Siver nekat masuk ke rumah MA karena saat itu kedua orang tua korban sementara melayat orang mati di Desa Banafanu, Kecamatan Noemuti sehingga praktis korban hanya tidur sendirian saja. Waktu dia masuk, langsung memerkosa korban dan pada waktu itu korban sempat dianiaya namun melawan sehingga korban akhirnya berteriak minta tolong,” katanya saat dihubungi, Jumat (24/10/2014) siang.

Setelah mendengar teriakan MA, tetangga sekitar pun bangun dan berhasil menangkap Siver dan langsung membawa Siver ke pos polisi Miomafo Tengah. Sementara MA yang terluka parah di bagian wajah dan kepala, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk diberi perawatan medis dan diambil visum.

“Kondisi anak itu cukup parah karena luka di kepala dan wajah. Anak itu juga mengalami trauma hebat sehingga butuh waktu lama untuk sembuh,” ungkap sang tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com