Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku sebagai Polisi, Penjual Roti Tipu Calon Mertua sampai Jutaan Rupiah

Kompas.com - 23/10/2014, 17:27 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com — Demi memikat seorang gadis, penjual roti bernama Adib Nugroho (30) melakukan sandiwara dengan mengaku sebagai anggota Unit III Narkoba Polda Jateng. Namun, aksinya berakhir setelah calon mertuanya melaporkan dia ke polisi lantaran telah menipu uang Rp 9 juta.

Tersangka yang tinggal di Jalan Banget Prasetyo III, Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, itu disergap anggota Polsek Suruh ketika berada di rumah korbannya, seorang gadis berinisial SV (18), warga Desa/Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Adib sempat marah-marah dan menolak saat hendak ditangkap. Bahkan Adib mengeluarkan sebuah pistol yang ternyata adalah pistol mainan yang berfungsi sebagai korek api saat polisi membekuknya.

Kasus penipuan tersebut berawal ketika paman korban bertemu dengan tersangka di sebuah tempat cucian mobil. Tersangka yang mengaku anggota polisi berpangkat bripka itu kemudian dikenalkan kepada korban SE, anak dari Z (38), warga Desa Suruh.

Dari perkenalan tersebut, tersangka mengaku suka dengan korban dan keduanya berpacaran. Bahkan tersangka berjanji akan menikahi korban.

Selama pacaran, tersangka kerap meminta dan meminjam uang korban dan calon mertuanya dengan alasan untuk persiapan pernikahan, termasuk membeli kasur dan perlengkapan keluarga. Total uang milik korban yang dibawa tersangka sebesar Rp 9 juta.

Tersangka mengaku akan mengembalikan uang tersebut, tetapi janjinya tidak ditepati. Bahkan tersangka juga meminta uang kepada kerabat korban dengan dalih meminjam, tetapi akhirnya tidak dikembalikan.

Penampilan Adib yang mengaku sedang menyelidiki peredaran narkoba di wilayah Suruh itu cukup meyakinkan. Selain sering berganti-ganti mobil, tersangka juga sering secara sengaja memperlihatkan pistol yang disimpan dipinggangnya. Keluarga korban yang mulai curiga, lantas menanyakan identitas tersangka sebagai polisi. Namun, bukannya jawaban yang didapat, tersangka malah marah-marah tak beralasan.

Orangtua korban kemudian melaporkan ke Polsek Suruh terkait kecurigaan adanya polisi gadungan. Kapolsek Suruh AKP I Nyoman Suasma bersama anggotanya kemudian melakukan penyelidikan. Begitu tersangka datang ke rumah korban, polisi kemudian menyergapnya.

“Kita langsung datang dan menangkap tersangka setelah diinformasikan bahwa korban datang lagi. Barang bukti yang kita sita yakni satu pistol mainan, foto tersangka, dan tiga lembar foto milik korban. Karena tersangka mengaku-aku sebagai polisi, jelas ini penipuan,” kata Wakapolres Semarang, Kompol Erwin H Dinata, Kamis (23/10/2014) siang.

Kepada penyidik, tersangka mengaku sangat terinsipirasi dengan profesi polisi, bahkan dirinya pernah mendaftarkan diri menjadi anggota polisi sampai dua kali, tetapi gagal. Tersangka mengaku melakukan aksi penipuan tersebut karena butuh uang dan ingin lebih mudah mencari pacar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com