Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buron yang Tewas Tertabrak KA di Cirebon adalah Tersangka Utama

Kompas.com - 23/10/2014, 14:41 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Cirebon Kota, memastikan lima warga sipil, yang berada dalam mobil Suzuki APV E 1818 TR, adalah tersangka dalam kasus penggelapan.

Nana Kusmana dan Wartono, tewas di lokasi kejadian, sementara tiga lainnya, Ridad (53) dan Rosi (30) warga Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Dan Momon (50) warga Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten Kuningan, hanya luka ringan.

Petugas Penyidik Polres Cirebon Kota, hingga Kamis siang (23/10/2014) masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga tersangka di ruang pemeriksaan, Polres Cirebon Kota, Jawa Barat.

Mereka bertiga selamat dari kecelakaan maut yang merenggut nyawa dua rekannya, saat Kereta Api Tegal Bahari menyambar APV yang ditumpanginya, di Desa Suci, Mundu, Cirebon, Rabu petang kemarin.

Saat diwawancarai, Momon, salah satu tersangka, mengaku membeli kacang tanah seberat 20 ton, hasil penggelapan di Tanjung Priok, dari Nana Kusmana, yang menjadi tersangka utama. Momon, yang memang berprofesi sebagai pedagang, menjual kacang tanah itu, ke beberapa wilayah, di antaranya Kuningan, Cirebon, hingga Tegal.

“Saya diperiksa berdasarkan barang bukti kacang tanah sebanyak 20 ton yang digelapkan di Pelabuhan Tanjung Priuk, sekitar dua bulan lalu. Dan ternyata barang itu yang saya beli dari Nana Rukyana,” katanya sambil menundukkan wajah.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Hidayatullah, menjelaskan, kedatangan empat anggota Polres Pelabuhan Tanjung Priuk ke Cirebon, untuk menangkap beberapa warga yang terkait kasus penggelapan. Namun saat hendak mengembangkan ke daerah lain, mobil yang dikemudikan Brigadir Sutriono, ditabrak KA Tegal Bahari.

“Setelah dari Desa Suci, hendak kembali ke Jalur Utama Pantura di Desa Suci, tiba-tiba mobil berhenti, dan terjadilah kecelakaan. Seluruhnya 9 penumpang, 4 anggota Polri, 5 seluruhnya tersangka,” kata Hidayatullah ditemui di ruangannya.

Kepolisian juga sudah memeriksa lima saksi mata yang mengetahui kejadian kecelakaan maut itu. Kemudian, kasus penggelapan akan ditangani dan diperdalam oleh aparat Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com