Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Membunuh, Lurah Sapta Diduga Sempat Sisir Rambut Anaknya

Kompas.com - 22/10/2014, 18:38 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Hasil otopsi dari ketiga jenazah keluarga Lurah Sapta menunjukkan bahwa kematian istri dan anaknya selisih satu jam dengan waktu meninggalnya Lurah Sapta. Diduga kuat, Lurah Sapta menyempatkan diri untuk membaringkan jasad istri dan anaknya ke lantai sebelum dirinya gantung diri.

Hal itu diungkapkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai saat menjelaskan tentang hasil otopsi dari tim Forensik RSU Muwardi, Solo. Tiga jenazah yang diotopsi adalah Titik Suryani (istri), Putera Dwi Pengestu (anak) dan Sapta Dandaka (suami).

"Hasil forensik keluar semalam dan selang waktu kematian dari korban Titik dan Sapta sekitar satu jam," kata Andy kepada wartawan, Rabu (22/10/2014).

Andy menambahkan, korban Titik mengalami pendarahan otak karena benturan benda keras dan perhentian pernafasan karena jeratan. Lalu korban Dwi, mengalami pendarahan di otak karena benda keras dan cekikan di leher. Kemudian korban Sapta mengalami perhentian pernafasan karena jeratan tali di leher.

"Kita masih mendalami apakah balok kayu tersebut yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban," kata Andy.

Waktu kematian Titik dan Putera diperkirakan sekitar pukul 05.00 WIB, sedangkan Lurah Sapta sekitar 06.00 WIB.

"Warga mengetahui korban tewas sekitar pukul 06.30 WIB," kata Kapolres Sukoharjo.

Sementara itu, salah seorang saksi mata, Wakiman menduga Lurah Sapta sempat membaringkan kedua korban dan menyisir rambut mereka sebelum Sapta bunuh diri.

"Saat saya dengar teriakan, saya masuk sudah melihat Titik dan Dwi jejer di lantai dan pak Sapta tergantung. Rambutnya rapi, tidak awuta-awutan," kata Wakiman, tetangga Lurah Sapta.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com