Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Polres Tasik, Koalisi Merah Putih dan Indonesia Hebat Akhirnya Bersatu

Kompas.com - 22/10/2014, 03:18 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Polres Tasikmalaya berhasil mempersatukan dan mendamaikan perseteruan politik sebelumnya antara kubu Koalisi Merah Putih dan Indonesia Hebat di daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Upaya perdamaian itu dilakukan melalui sebuah acara konsolidasi antara pengurus partai kedua koalisi di daerah yang disaksikan langsung oleh para ulama, pejabat, TNI dan Polri, bertempat di Mako Polres Tasikmalaya, Selasa (21/10/2014) malam.

Koalisi Merah Putih di Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh Bupati setempat Uu Ruzhanul Ulum asal PPP, dan Koalisi Indonesia Hebat digawangi oleh Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, asal PDIP. Dengan disaksikan para ulama dan berbagai unsur elemen masyarakat, pasangan kepala daerah yang sempat memanas karena berlawanan arah politik saat Pileg dan Pilpres kemarin, berikrar siap kembali lagi menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin rakyat.

“Setelah berakhirnya Pileg dan Pilpres, saya selaku pemimpin daerah akan fokus kembali kepada masyarakat. Apalagi sekarang presiden baru telah dilantik dan disahkan sebagai pemimpin Negara ini,” kata Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, di hadapan seluruh unsur masyarakat yang hadir.

Begitu pun diungkapkan Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, meskipun dirinya berbeda arah politik dengan bupati. Dirinya mengaku perbedaan itu sebagai kekuatan untuk bisa bersatu. Soalnya dengan perbedaan, Ade menilai persatuan akan terwujud untuk sebuah tujuan.

“Nah meskipun kita berbeda, tapi dengan beda itulah kita akan bersatu memiliki tujuan. Dalam hal ini yaitu bersatu melayani dan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya,” tambah Ade.

Bahkan, Ade menilai, pelaksanaan konsolidasi antara kedua kubu koalisi oleh pihak kepolisian seperti ini di seluruh Indonesia hanya baru dilaksanakan di Tasikmalaya. Sehingga ia pun berharap ide ini bisa dicontoh oleh daerah-daerah lainnya.

“Saya rasa adanya pertemuan langsung kedua koalisi di daerah seperti ini baru dilaksanakan di Tasik. Saya belum pernah mendengar seperti ini dilaksanakan oleh Polres di Indonesia,” ujar Ade.

Sementara itu, Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Widjonarko menyatakan, acara konsolidasi ini berawal dari kondisi politik yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Langkah ini pun sebagai salah satu langkah untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan setempat.

“Upaya mempertemukan dua kubu ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat pelaksanaan Pileg dan Pilpres kemarin. Nah, ide ini muncul saat melihat kondisi politik di sini,” ungkap Widjonarko.

Widjonarko pun mengaku langkahnya ini muncul dari sebuah gagasan internal Polres Tasikmalaya. Ide pun muncul setelah pihaknya mengetahui kondisi politik di daerah setempat saat pelaksanaan Pileg dan Pilpres sebelumnya. “Ini gagasan sendiri, bukan instruksi langsung dari atas,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com