Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Jaksa Digerebek Warga Sedang Berduaan di Rumah

Kompas.com - 22/10/2014, 03:10 WIB


BALAI KARIMUN, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pidana Umum (Kasie Pidum) Kejaksaan Tanjung Balai Karimun berinisial LH digerebek warga perumahan BTN, RT 04 RW 03 Kelurahan Lubuk Semut, saat berduaan dengan seorang perempuan hingga lewat tengah malam, Minggu (19/10) sekitar pukul 01.30 WIB.

"Ya, kami gerebek bersama warga yang lain. Saat itu oknum kejaksaan itu tak mau keluar, bawa cewek berduaan dalam rumah itu," ujar Rido Haryono, Ketua RT setempat, Senin (20/10) malam.

Dikatakan, LH yang kurang lebih satu tahun setengah mengontrak rumah kontrakan tersebut, sering terlihat warga membawa perempuan ke rumah kontrakannya. "Dia (LH) sering bawa perempuan, kadang berduaan, kadang juga cewek itu sendiri yang datang," tambah Rido.

Menurut warga, awalnya mereka tidak terlalu memperhatikan keberadaan perempuan di rumah kontrakan LH karena mengira perempuan tersebut istri LH atau saudara dekat. LH sendiri tertutup terhadap warga dan tak mau bergaul dengan warga termasuk tetangga sekitarnya.

"Memang sering ia bawa cewek, tapi kami acuh tak acuh kami kirain saudaranya atau orang dekatnya, dianya gak open (terbuka) sama warga sini" kata Rido, pemuda setempat

Sabtu lalu, warga melihat kembali LH masuk dalam rumah bersama seorang wanita. Ketika mereka melihat, langsung memberitahukan kepada RT setempat untuk dilakukan penggerebekan. "Kami sudah lihat malam itu,  setelah itu kami kasih kabar sama pak RT," ujar tetangga LH yang tak mau namanya disebutkan.

Kemarahan warga memuncak, ketika melihat LH berboncengan sepeda motor dengan perempuan yang biasa dibawanya masuk rumah. "Kami sudah curiga atau duga kalau itu cewek simpanan dia ketika kami lihat mesra di motor," kata Rido.

Karena itu, warga bersama dengan ketua RT setempat melakukan penggerebekan, Minggu (19/10) sekitar pukul 01.30 WIB. Warga saat itu, mengepung rumah LH beramai-ramai.  Mengetahui  banyak warga,  LH mematikan lampu teras.

"Kami gedor dari luar bersama warga, tak ada niat baiknya keluar. Mungkin ia takut, ironisnya ia matikan pula lampu depan rumahnya, yang tadinya kami lihat hidup" papar Rido.

Melihat LH tidak keluar rumah, warga sepakat menggembok pintu rumah LH di bagian depan menggunakan rantai. "Iya, saya yang gembok rumahnya dari luar," sambung Rido.

Sekitar satu jam setelah itu, warga yang datang semakin banyak. Saat itulah puluhan pegawai kejaksaan datang.

"Habis itu tiba-tiba datang kawannya orang jaksa juga, mungkin dah saling telepon. Arogan pula itu datangnya, ada yang ngaku polisilah, segala macamlah, terjadi adu mulut" sambung Ro dengan nada geram.

Beberapa menit kemudian sejumlah personel Kepolisian Sektor Tanjung Balai Karimun datang. Gembok yang dipasang warga dilepas dan LH  bersama teman wanitanya keluar. Sesaat keluar LH dan teman teman wanitanya, menutupi wajahnya dengan helm.

"Setelah keluar ia (LH) dan ceweknya menutupi wajahnya pakai helm yang dipakai dia, mungkin malu.  Setelah itu ke Mapolsek Tanjung Balai Karimun, tapi cewek itu juga pakai jilbab makanya wajah kurang kelihatan saat itu," ujar Rido

Di Mapolsek Tanjung Balai Karimun, LH mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Sementara identitas teman wanita LH belum diketahui. Ada yang mengatakan perempuan tersebut  janda dan ada yang menyebut masih berstatus istri orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com