Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Istri Tewas Saat Mengurus Asuransi Kematian Menantunya

Kompas.com - 21/10/2014, 19:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman secara militer terhadap dua korban kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Semarang–Magelang, Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Dua korban adalah sepasang suami istri, Letkol Inf (Purn) Soejono (75) dan Sophia Soemini (64), warga Kampung Dukuh, Badakan, Kota Magelang.

Keenam putra dan putri mantan anggota Kopassus itu masih tampak terguncang. Di antara mereka bahkan ada yang terpaksa dituntun kerabatnya karena tidak kuat menahan kesedihan. Sementara itu, puluhan pelayat terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa dan melihat dua jenazah yang sudah berada di dalam peti.

Heribertus Komandani, anak kedua korban, mengungkapkan bahwa keluarga tidak menyangka akan kehilangan kedua orangtuanya sekaligus. Ayahnya adalah sosok orangtua yang tegas dan disiplin. Almarhum merupakan purnawirawan TNI yang pernah bertugas sebagai guru di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Sementara itu, ibunya merupakan sosok yang lemah lembut dan menyayangi anak-anak dan 12 cucunya.

Heri mengaku tidak merasakan firasat apa pun sebelum kepergian orangtuanya. Heri yang tinggal di dekat rumah orangtuanya itu tidak sempat berbincang apa pun dengan ayahnya yang saat itu hendak pergi ke Semarang bersama ibu dan adiknya, Ana Indrayani (42), serta Tea (5), keponakannya.

"Pagi itu, Bapak juga tidak bilang kalau mau ke Semarang. Hanya Ibu yang sempat bertanya sama saya kenapa saya belum berangkat kerja padahal sudah siang. Itu saja. Semua masih biasa saja," tutur Heri saat ditemui sebelum pemakaman, Selasa (21/10/2104) siang.

Heri mendapat kabar dari tetangganya bahwa ayahnya meninggal di RSUD Temanggung. Tidak lama setelah itu, kerabat memberi kabar bahwa ibunya juga meninggal di RSJ Prof Dr Soerojo, Kota Magelang. Sementara itu, adiknya saat ini masih dirawat di RS Lestari, Kota Magelang, sedangkan keponakannya yang masih balita selamat.

"Sampai saat ini, informasi terkait kecelakaan yang menyebabkan Bapak dan Ibu meninggal masih simpang siur. Belum ada keterangan resmi, baik dari polisi maupun dokter," ujar Heri, yang setiap hari bekerja sebagai buruh pabrik kayu lapis di Temanggung.

Salah satu menantu korban, Ag Tri Budi Haryanto, juga mengungkapkan kesedihannya atas kehilangan dua mertua yang sangat ia hormati. Di mata Tri, ayah mertuanya itu adalah sosok yang menyayangi anak-anaknya, tidak terkecuali para menantunya. Sehari-hari, lanjut Tri, Soejono termasuk purnawirawan yang masih sehat. Setiap pagi, Soejono pasti beribadah ke gereja. Lalu, Soejono juga selalu mengantar sekolah beberapa cucunya.

"Baru kali ini saya bisa menangis setelah hampir 10 tahun. Melihat kondisi Bapak dan Ibu yang mengenaskan," ucap Tri.

Tri menjelaskan, kepergian mertua dan adik iparnya ke Semarang itu untuk mengurus asuransi kematian suami dari Ana Indrayani. Suami Ana meninggal di Korea sekitar dua minggu yang lalu. Namun naas, saat perjalanan pulang ke Magelang, mobil Avanza yang mereka tumpangi menabrak truk molen di Jalan Semarang-Magelang, di Desa Kaliampo, Pringsurat, Temanggung, sekitar pukul 14.00 WIB.

Almarhum Soejono yang pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Akabri DPRD Wonosobo itu mengalami luka parah di bagian wajah, leher, dan kepala, begitu juga Soemini. Bahkan, pihak keluarga sempat memanggil dokter dari Akademi Militer untuk memperbaiki jahitan luka di leher Soejono yang belum tertutup sempurna.

"Saat ini, kami hanya ingin tahu kronologi dari dari pihak berwenang mengenai kecelakaan yang menyebabkan kematian orangtua kami," tandas Tri.

Seperti diberitakan, sebuah kecelakaan maut antara truk molen semen bernomor polisi AA 1506 EH dan mobil Avanza bernomor polisi AA 8891 KA terjadi di Jalan Semarang-Magelang, tepatnya di Desa Kaliampo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (20/10/2014) siang. Hingga kini, penyebab kecelakaan masih diselidiki oleh Polres Temanggung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com