Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Sampah Sembarangan di Bandung, Siap-siap Didenda sampai Rp 5 Juta

Kompas.com - 21/10/2014, 12:08 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil semakin serius merancang peraturan untuk menerapkan denda terhadap warga ataupun wisatawan yang membuang sampah sembarangan yang akan diterapkan pada November 2014 mendatang.

"Hukuman yang sifatnya eskalatif (berskala) dari sekian rupiah sampai lima juta rupiah sedang disiapkan," kata pria yang akrab disapa Emil ini, Selasa (21/10/2014).

Emil menambahkan, dirinya bersama instansi-instansi terkait, seperti Satpol PP dan BPLHD Kota Bandung, tengah menentukan kewenangan dalam pemberian denda. Namun, untuk saat ini akan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi ke warga-warga.

"Kemudian dalam waktu dua minggu seluruh ketua RW akan dipanggil untuk disosialisasikan dan wajib setiap rumah diberikan edaran," ujarnya.

Tidak hanya ke rumah, edaran dan sosialisasi denda tersebut juga akan di dilakukan ke sekolah-sekolah.

"Kepala sekolah juga akan kita undang untuk diberi penjelasan," ungkapnya.

Besaran denda, lanjutnya, sudah diatur oleh Peraturan Daerah (Perda) tentang K3. Menurut Emil, ketentuan paling besar denda yang akan diberikan dalam perda tersebut mencapai Rp 5.000.000.

"Akan dirapatkan nanti apakah nanti ada relawan yang diberi kewenangan dengan surat tugas untuk menjadi tim yang diberi kewenangan menegur untuk membantu proses denda ini," ujarnya.

Namun, kata dia, bukan tidak mungkin penarikan denda tersebut akan dilakukan oleh Satpol PP. Pasalnya, instansi tersebut adalah yang paling berkompeten dalam urusan penegakan perda.

Selama menjabat sebagai wali kota, Emil menilai penyelesaian masalah sampah perkotaan adalah hal yang paling rumit. Pasalnya, sudah banyak tempat sampah yang disediakan. Namun, perilaku masyarakat masih saja sulit untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Bantu kami, perjuangan sampah berat banget. Ternyata ada di pola pikir," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com