Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Janji Manis" Malaysia Goda Warga Long Apari untuk Pindah Negara

Kompas.com - 21/10/2014, 11:16 WIB
Kontributor Samarinda, Hyuna Azamta Asyifa

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia menawarkan kehidupan layak untuk warga Indonesia di perbatasan jika ingin pindah kewarganegaraan. Bahkan, Malaysia siap membuka akses jalan darat dan memasang kabel komunikasi di daerah Kecamatan long Apari, Kalimantan Timur (Kaltim), jika 10 desa di sana memasang bendera Malaysia.

"Malaysia sudah siap memberi kami fasilitas. Jangankan lampu, atau alat komunikasi, mereka juga akan membuka akses jalan darat," kata Lasarus, salah satu warga Nahabuan, Kecamatan Long Apari, Perbatasan Malaysia-Indonesia.

Lasarus mengatakan, wacana pindah negara sudah sejak lama tercetus. Namun, masyarakat di Long Apari masih menjunjung tinggi nilai kehormatan NKRI. Selain karena tanah mereka perjuangan dari nenek moyang, mereka juga sayang dengan Indonesia.

"Kami ini masih cinta Indonesia meski begini nasib kami. Tawaran dari Malaysia terus datang. Kadang ada saja warga yang tergiur dan meminta pindah. Tapi, selalu ditahan-tahan oleh petinggi dan kepala adat," ungkap dia.

Segala tawaran itu telah sampai ke telinga masyarakat dari keluarga mereka yang ada di Malaysia. Mereka akan diberi sebidang tanah berukuran dua hektar dan rumah yang siap huni di daerah Baasap, Malaysia.

"Beberapa tahun lalu, kami ada masalah antar-kampung. Karena tidak bisa selesai, kami memilih pindah. Dari Malaysia, keluarga sudah bersiap. Mereka mengatakan pada Pemerintah Malaysia tentang rencana pindah kami. Hasilnya, kami sudah disipakan tanah dua hektar per KK dan sebuah rumah," kata Lasarus.

Meski demikian, warga masih mencoba sabar dengan Pemerintah Indonesia. Kemarahan ingin pindah negara dimulai saat masalah pembangunan tower telekomunikasi yang sia-sia. Berulang kali pihak petinggi mendatangi Pemerintah Kaltim agar segera dipasang jaringan telekomunikasi, tetapi alasan selalu saja datang silih berganti.

"Kami sudah tidak percaya janji-janji lagi. Ibarat sepasang kekasih, kalau sudah berulang kali dikhianati, ya pasti cinta akan memudar, sama dengan kami," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com