Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Tikus, Kantor Bupati Pindah ke Rumah Dinas

Kompas.com - 21/10/2014, 09:58 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Seorang tamu bermaksud mengantar surat untuk Bupati Kendal Widya Kandi Susanti di kantornya, Selasa (21/10/2014) pagi. Namun dia terlihat bingung. Sebab, kantor orang nomer satu di Kabupaten Kendal itu terkunci rapat.

Lalu, dia membaca tulisan yang tertempel di kaca pintu kantor tersebut. Kira-kira bunyi pengumuman itu adalah Kantor Bupati sementara pindah di rumah dinas bupati. Dia pun bergegas menuju rumah dinas Bupati.

Memang sejak kemarin, Widya berkantor di rumah, karena Kantor Bupati tengah direnovasi. Renovasi dilakukan karena kantor yang dibangun pada tahun 90-an tersebut, sudah menjadi sarang tikus. Bahkan tikus-tikus itu pernah keluar dari sarangnya, dan melintas di antara kaki tamu bupati.

Akibatnya, tamu dan juga sang Bupati terkejut. Menurut pengakuan Widya, tikus-tikus itu, tidak cuma keluar dari sarang dan berlari di antara kaki tamu, tapi juga sering mengganggu kerjanya. Sebab, sering menimbulkan suara gaduh. “Lagi kosentrasi kerja, tiba-tiba terdengar suara, cit…cit…cit…di balik tembok ruang kerja,” kata Widya Kandi.

Widya menjelaskan, sebagian dinding ruang kerjanya, terbuat triplek tebal. Di sela-sela dinding yang terbuat dari triplek tebal itulah yang menjadi sarang tikus.

Diperkirakan, rehabilitasi ruang kerja Bupati akan memakan waktu sekitar 45 hari. “Ruangan ini, memang termasuk ruangan lama. Dibangun pada tahun 90 an,” kata Widya.

Meskipun Widya memilih sebagian ruang di rumah dinasnya untuk dijadikan tempat kerja, namun ia tidak menerima tamu, kecuali tamu penting. Sebab, selama 45 hari itu, dia akan menitikberatkan pekerjaan di lapangan. Di antaranya, melakukan jelajah desa untuk berdialog dengan masyarakat desa.

“Saya akan bekerja di luar. Kalau di ruang kerja, nanti saya dikira tidak bekerja, karena tempat kerja saya di rumah dinas,” kata Widya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com