Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Ratusan Warga di TTS Minum Air Tapak Kaki Ternak

Kompas.com - 20/10/2014, 18:54 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 283 kepala keluarga di Desa Hoi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa mengonsumsi air dari kubangan bekas tapak kaki ternak milik mereka. Hal itu disebabkan mereka mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.

Informasi itu disampaikan Ketua Fraksi Gabungan Keadilan dan Persatuan DPRD NTT, Jeffry Unbanunaek kepada Kompas.com, Senin (20/10/2014) malam. Menurut Jeffry, kubangan air yang sudah tercampur zat ecoli itu menjadi satu-satunya sumber air yang dekat dengan permukiman warga. Akibatnya mereka terpaksa harus berbagi air dengan ternak mereka seperti kuda, sapi, kambing dan babi.

“Warga berbaur dengan ternak, menyerbu kubangan tersebut sehingga banyak bekas tapak kaki ternak di kubangan itu yang sisa airnya dipakai warga untuk kebutuhan minum. Sumber air bersih pun jaraknya sangat jauh dari permukiman warga, dengan debit air yang sangat terbatas (maksimal 10 liter),” beber Jeffry.

Menurut Jeffry, kekeringan yang melanda daerah akibat minimnya curah hujan pada tahun ini. Ditambah dengan perilaku warga untuk persiapkan musim tanam dengan menebang dan membakar semua pepohonan, sehingga membuat sumber-sumber mata air berkurang.

Oleh karena itu, kata Jeffry, seharusnya sejak awal, pemerintah mulai tingkat desa hingga provinsi sudah saling berkoordinasi untuk mengantisipasi kejadian ini.

“Ya, sudah pasti warga yang konsumsi air yang tidak layak itu membuat sebagian besarnya menderita sakit diare. Besok saya akan turun ke sana dan koordinasi dengan Bupati TTS dengan membawa serta tim medis untuk periksa kondisi kesehatan warga di sana,” kata Jeffry.

Masalah kekeringan ini sudah menjadi masalah tahunan sehingga semua pihak (pemerintah) sudah mengetahui persis daerah-daerah mana saja yang harus diperhatikan kebutuhan air minumnya. Wilayah TTS, menurut dia, sangat luas dan menyulitkan pemerintah daerah dalam mengurusnya. Hal ini juga harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah provinsi dan pusat.

Jeffry mengatakan, untuk mengatasi masalah dampak kekeringan, Pemerintah Provinsi NTT dan pusat harus mendukung dengan membuat program sumur bor bagi warga dan embung untuk ternak dan pertanian mereka.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com