Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Nurhadi Bunuh dan Kubur Rekannya Pakai Semen

Kompas.com - 20/10/2014, 16:12 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pembunuh pekerja proyek renovasi rumah di Jalan Dharmahusada Indah I No 154 Surabaya, Nur Hadi Santoso, akhirnya membeberkan alasan dia membunuh rekan kerjanya.

Warga Kecamatan Sumobito, Jombang itu mengaku punya dendam terhadap Nurhawi yang kerap memarahi hingga memukul dirinya. Puncak kemarahan Nurhadi terjadi saat dia dipukul oleh korban karena tidak sengaja menyandung kabel lampu penerangan yang mengakibatkan lampu di sekitar proyek padam total.

"Saat itu saya dipukul empat kali di perut dan dada. Saya dendam karena juga sering dimarahi tanpa alasan yang jelas," ungkapnya, Senin (20/10/2014).

Kamis (16/10/2014) sore, pelaku sudah mengincar korbannya. Saat sedang duduk di teras rumah proyek, pelaku memukul korbannya dengan paving sampai tewas. Lalu pelaku mengubur jasad korban pakai semen.

"Pelaku masih kami periksa intensif. Kami menduga mengalami gangguan psikopat," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono.

Sebelum menguburnya dengan semen, pelaku sempat mencoba memasukkan korbannya ke septic tank, namun batal karena tubuh korban yang terlalu besar. Bagian punggung jenazah korban sempat tergores karena dipaksa dimasukkan ke septic tank.

Polisi menjerat Nurhadi dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman seumur hidup.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com