Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dicor, Jasad Nur Sempat Coba Dimasukan ke "Saptictank"

Kompas.com - 19/10/2014, 21:15 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pembunuh Nurhawi, pekerja proyek renovasi rumah di Jalan Dharmahusada Indah I nomor 154, Surabaya, semula mengaku ingin menyimpan jasad di saptictank.

Namun karena tubuh korban Nurhawi terlalu besar, Nur Hadi Santoso lalu memilih untuk mengubur mayat itu dengan semen (dicor). Usai membunuh di teras rumah dengan menggunakan paving blok, warga Kecamatan Sumobito, Jombang itu sempat bingung untuk membuang jasad teman sekerjanya itu.

"Pelaku mencoba memasukkan jasad korban ke lubang saptictank. Tapi tidak cukup, ada bekas luka gores di tubuh korban, sepertinya akan dipaksa masuk tandon, tapi tetap tidak cukup," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta, Minggu (19/10/2014) sore.

Lalu Nur Hadi membuat galian di dekat saptictank sedalam 30 centimeter. Jasad korban kemudian dimasukkan dan dicampur dengan semen agar tidak busuk. "Setelah dicampur tanah dan semen, lubang itu lalu ditutup batu paving, untuk menghilangkan jejak," tambahnya.

Besoknya, mandor proyek Yanto, curiga dengan gundukan paving di halaman rumah, apalagi juga menyebarkan aroma busuk. Lobang itu pun dibuka bersama satpam komplek perumahan setempat. Setelah dipastikan di dalamnya ada mayat anak buahnya, dia pun menghubungi polisi.

Nurhadi ditangkap saat berada di rumah sahabatnya keesokan harinya di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang oleh tim Jatanras Polrestabes Surabaya. Di hadapan polisi, dia mengakui perbuatannya itu dilakukan karena dendam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com