Menurut Kepala Dusun Sengkol Hasyim, kejadian ini sudah berlangsung sejak dua minggu terakhir. Ratusan unggas jenis ayam dan itik yang dipelihara warga mati tiba-tiba. Warga khawatir kematian unggas yang terjadi di dusun ini meluas ke dusun lain.
"Engak ada ciri-ciri sakit, pas kita kasih makanan ya dimakan sampai tenggorokannya penuh. Tapi tidak sampai sehari langsung mati," kata Hasyim, Minggu (19/10/2014).
Ia mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada puskesmas maupun dinas terkait. Namun, hingga saat ini belum ada petugas dari dinas peternakan yang datang memeriksa.
Warga khawatir kematian unggas tersebut disebabkan virus flu burung. Warga tidak terlalu paham soal ini.
"Itu yang kita khawatirkan, kita tidak terlalu tahu masalah flu burung," kata Hasyim.
Ia mengatakan, meski banyak unggas yang mati mendadak namun belum ada warganya yang mengalami gejala flu mendadak. "Mudah-mudahan tidak ada," kata dia.
Ia berharap dinas terkait segera turun untuk memeriksa unggas dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kejadian ini tidak hanya terjadi sekali ini saja, tahun sebelumnya ratusan unggas milik warga juga mati tiba-tiba.