Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Masuk Muktamar PPP Surabaya Diblokade Massa Suryadharma Ali

Kompas.com - 15/10/2014, 15:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Massa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari kubu Ketua Umum Suryadharma Ali mengepung arena Muktamar PPP versi Sekjen Romahurmuziy (Romi) di Surabaya, Rabu (15/10/2014). Mereka memblokade salah satu akses ke arena lokasi di Gedung Empire Palace, Surabaya.

Peserta yang akan masuk ke arena muktamar dari sisi Jalan Embong Malang dihalangi oleh massa yang juga mengenakan atribut PPP. Mereka diminta untuk masuk melalui sisi Jalan Blauran.

Sementara itu, di pintu masuk Jalan Blauran, massa juga sedang menggelar orasi, menuntut polisi membubarkan Muktamar VIII versi Romi yang dinilai ilegal.

"Polisi harus membubarkan muktamar ini. Ini adalah kegiatan ilegal," kata salah satu orator aksi, Faqih.

Massa juga mengancam akan menduduki arena muktamar sepanjang muktamar digelar.

"Muktamar PPP yang sah hanya digelar di Jakarta pada 23 Oktober nanti. Mabes Polri sudah memberikan izinnya," tambahnya.

Dalam aksi menolak muktamar itu, massa membawa dua ekor sapi karapan serta sejumlah penari yang menarikan tarian khas Pulau Madura.

Hari ini, PPP kubu Romi dijadwalkan akan menggelar Muktamar VIII PPP di Surabaya. Muktamar yang digelar di Gedung Empire Palace, Surabaya, itu akan diikuti oleh 1.153 peserta. Mereka berasal dari utusan dan peninjau dari DPP, 33 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW), dan 511 Dewan Pengurus Cabang (DPC) PPP seluruh Indonesia.

Kubu Romi mengklaim telah memiliki izin dari Mahkamah Partai PPP untuk menyelenggarakan Muktamar VIII, menyusul putusan final Mahkamah Partai atas perkara internal partai Nomor 49/PIP/MP-DPP.PPP/2014 tanggal 11 Oktober 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com