Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan Bus Suporter PSCS Cilacap Didasari Rasa Dendam

Kompas.com - 14/10/2014, 20:54 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penyerangan bus yang ditumpangi oleh suporter PSCS Cilacap atau dikenal dengan Linus Mania pada Minggu (12/10/2014) kemarin, dilatarbelakangi oleh rasa dendam.

"Kita balas dendam. Dulu soalnya sewaktu ke Cilacap kita juga diserang," jelas PK (25), salah satu dari 8 tersangka pelaku penyerangan bus suporter PSCS Cilacap, Selasa (14/10/2014).

PK yang merupakan salah satu suporter BCS ini menuturkan, ada ratusan orang yang saat itu ikut menyerang. Mereka berasal dari berbagai komunitas yang induknya adalah suporter BCS.

"Ada seorang koordinator yang memberikan kabar. Jadi yang datang bisa ratusan orang," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jauh-jauh hari telah mengetahui jadwal PSCS Cilacap akan bertanding melawan Persis Solo di Stadiun Manahan. Bahkan, lewat jaringan di Solo, kelompoknya mendapatkan informasi bus yang dipakai oleh suporter PSCS Cilacap.

PK mengungkapkan, sebelum bus melintas, semua berkumpul di daerah Bogem, Kecamatan Kalasan, Sleman. Setelah berkumpul, lalu menyebar di sepanjang jalan Solo-Jogja supaya tidak terdeteksi. Ketika bus yang ditumpangi suporter PSCS Cilacap melintas, mereka lantas menyerang dengan melempari batu. Selain melempari, ada beberapa orang dengan sepeda motor yang mengejar. Bus akhirnya dapat mereka hentikan di depan parkiran Bandara Adi Sutjipto. Setelah berhenti beberapa orang langsung masuk ke bus dan melakukan penyerangan.

"Saya menyesal. Keinginan saya semuanya dapat ditangkap. Kepada polisi saya sudah ceritakan semuanya," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasca-penyerangan, polisi berhasil mengamankan 11 orang. Sebanyak 8 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka penyerangan bus yang ditumpangi suporter PSCS Cilacap pada Minggu (12/10/2014) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com