Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kota Layak Anak, Wali Kota Bikin Gerakan "Bandung Cinta Keluarga"

Kompas.com - 14/10/2014, 12:08 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencanangkan Gerakan Bandung Cinta Keluarga (GBCK). Program ini menandaskan keluarga sebagai titik pusat pembangunan di Kota Bandung.

"Ini sebagai bagian dari upaya menciptakan Bandung kota yang layak bagi anak," ujar Ridwan Kamil, dalam pencanangan GBCK di Aula Barat ITB, Selasa (14/10/2014).

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Linda Gumelar mengatakan, GBCK merupakan momentum dalam sejarah, dimana pembangunan didasarkan perspektif keluarga.

Linda menjelaskan, pembangunan keluarga menjadi sangat penting, karena keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan bangsa. Karena itu, kualitas dan corak budaya keluarga. Karena itu, keluarga menjadi sangat penting. Namun sayangnya, pembangunan di Indonesia belum dilakukan dengan pendekatan keluarga.

Pemerhati anak, Rani Razak Noe’man mengatakan, GBCK merupakan program yang disusun dari keprihatinan atas kasus kekerasan terhadap anak. Dengan misi memberikan penyadaran kepada orangtua akan peran penting keluarga dalam mengasuh anak, gerakan ini diharapkan bisa menurunkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kenakalan remaja, kekerasan seksual terhadap anak, dan women trafficking. “Kota Bandung menuju kota layak anak,” ungkap Rani.

Untuk menciptakan kota layak anak dibutuhkan dua hal. Pertama, sarana dan prasana yang mendukung tumbuh kembang anak. Dan Kota Bandung, sudah memiliki sarana prasarana ini berupa taman yang gencar diperbaiki Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Yang kedua, menjadi hal yang biasa dianggap sulit, adalah mengkondisikan manusia yang tinggal di dalam kota harus sehat secara mental. Ia mencontohkan, pemukulan siswa SD di Bukittinggi oleh teman-temannya memperlihatkan mental anak kian menurun di Indonesia.

“Jakarta memiliki poin pertama, tapi mereka susah mewujudkan kota layak anak, karena poin kedua belum terbangun. Dan Kota Bandung akan menjadi kota pertama yang mencanangkan pendidikan dan pengasuhan (parenting) layak anak. Salah satu caranya, dengan GKCB,” ungkap Rani.

GKCB, sambung Rani, sudah menggelar seminar di 9 kecamatan dan dihadiri 1.200 orang sejak Juni 2014. Hingga kini, pihaknya akan terus menyelenggarakan workshop dan pelatihan parenting skill secara roadshow ke 30 kecamatan di Kota Bandung. Tujuannya, mencari agent of change sebanyak dua orang per kelurahan atau 302 orang dari 151 kelurahan di Kota Bandung.

“Para pelatih ini kami sebut kakata atau kader keluarga tangguh. Mereka akan menularkan pola ini hingga 2016 kami targetkan sebanyak 181.200 orang tua akan menerima manfaat berupa keterampilan pengasuhan melalui para trainer GBCK,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Penggerak PKK Kota Bandung, Atalia Praratya Kamil menyebutkan, hari ini dirinya bertemu dengan kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Saat dirinya menjelaskan tentang GBCK, BKKBN menyambut baik dan berkata, Pemprov Jabar baru sedang menggodok aturan tentang itu.

“Kita sudah lebih dulu. Program ini tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dari hulu. Karena selama ini, kekhawatiran baru terlihat dan kita baru bergerak setelah terjadi kasus di hilir. Kita ingin mencegah itu degan memperkuat pertahanan keluarga,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com