"Untuk pertandingan bola berikutnya, khususnya di daerah Sleman, saya akan mempertimbangkan rekomendasi pelaksanaannya," ujar AKBP Ihsan Amin saat ditemui di Mapolres Sleman, Senin (13/10/2014).
Ihsan menuturkan, sebelum memberikan rekomendasi, pihaknya akan melihat apakah pertandingan yang digelar di Sleman berpotensi rusuh atau tidak. Jika suporter kedua tim datang, maka apakah mereka punya riwayat yang baik atau tidak. Jika memang laga sepak bola bisa menyebabkan terganggungnya kondusivitas wilayah Sleman, maka izin pelaksanaan pertandingan tidak akan terbit.
"Jika akan mengganggu kondusivitas wilayah, maka izin pertandingan tidak akan saya turunkan. Besok tanggal 18 akan ada pertandingan. Itu juga akan saya pertimbangkan izinnya," tandasnya.
Menurut Ihsan, Sleman selama ini terkenal sebagai daerah yang aman dan kondusif untuk menggelar pertandingan. Bahkan, laga-laga internasional juga digelar di Sleman. Maka dari itu, dengan tidak mudahnya mendapatkan izin, hal ini akan menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Boleh saja suka permainan sepak bola. Meski yang disuport di lapangan beda, tetap harus damai setelah laga," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bus yang ditumpangi puluhan suporter PSCS Cilacap, Minggu (12/10/2014) malam, diserang oleh sekelompok orang bercadar di Jalan Solo, tepatnya depan lapangan parkir Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.
Akibat penyerangan itu, satu suporter, Muhammad Ikhwanudin (19), meninggal dunia, sementara beberapa orang mengalami luka-luka akibat sabetan pedang dan lemparan batu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.