Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Tercemar, Warga Pasuruan Hadiahi Limbah ke BLH

Kompas.com - 13/10/2014, 15:15 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis


PASURUAN, KOMPAS.com - Sekitar 200 warga asal Desa Beujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, melakukan unjuk rasa di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) di Jalan Patiunus, Pasuruan, Kota Pasuruan, Senin (13/10/2014).

Mereka menuntut agar BLH tidak melakukan permainan dalam mengeluarkan izin dan monitoring terhadap limbah pabrik. Sebab, selama tiga tahun terakhir ini limbah pabrik sudah mengakibatkan pencemaran Sungai Wangi yang biasa menjadi kebutuhan warga.

Sembari melakukan aksi, mereka juga menyuguhkan sampel air yang keruh berwarna kehitaman dan mengandung bau yang tidak sedap. Mereka menuding selama ini BLH Kabupaten Pasuruan sudah melakukan "kongkalikong" dengan manajemen pabrik.

Sebab, sejak tahun 2011, warga sudah melaporkan ada 9 pabrik yang melakukan pencemaran di Sungai Wangi. Namun tetap tidak ada tindakan dari BLH. "Jangan 'kongkalikong', warga Beujeng tidak bodoh. Kami tahu setiap akan melakukan sidak, BLH menghubungi pabrik-pabrik agar tak membuang limbah sehingga air bersih. Kalian dibayar rakyat, jangan makan uang haram dari pabrik," ujar salah satu orator.

Sementara itu, koordinator aksi Abdul Aziz saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan menjelaskan upaya warga untuk mengantisipasi pencemaran yang lebih luas terhadap Sungai Wangi kerap dilakukan. Di antaranya melaporkan secara tertulis kepada BLH dan kecamatan. Namun toh tidak ada tanggapan serius.

Jika pun ada respons hanya bersifat formalitas. Tidak ada pabrik yang ditutup meskipun sudah melakukan pembuangan limbah secara langsung ke sungai. "Jadinya sungai terus tercemari. Padahal sungai itu bagian dari kehidupan warga," tegas dia.

Usai melakukan orasi selama kurang lebih setengah jam, warga yang bermaksud untuk menghadiahi sampel limbah kepada Abdul Munif, Kepala BLH Kabupaten Pasuruan tidak dapat mewujudkan niatnya. Sebab, Munif sedang berada di luar kota.

Namun petugas BLH yang sempat menemui perwakilan massa berjanji menyampaikan tuntutannya kepada Abdul Munif. "Ya nanti kami sampaikan ke pimpinan kami," ujarnya petugas BLH Kabupaten Pasuruan.

Warga lalu melanjutkan orasinya di Kantor Bupati Pasuruan di Jalan Hayam Wuruk. Mereka meminta kepada Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf juga mengontrol secara langsung 9 pabrik yang diduga turut melakukan pencemaran terhadap Sungai Wangi.

"Selain pabrik diberikan sanksi kami meminta Bupati juga memberikan kepada BLH jika melakukan 'main mata' dengan pabrik yang membikin pencemaran sungai," tegas salah satu orator lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com