Selamatkan Diri, Bocah Alim Merangkak Keluar dari Bus yang Terbalik

Bocah yang biasa dipanggil Alim ini menuturkan, saat kejadian itu dia bersama anggota keluarganya duduk berada di belakang kursi sopir. Usai bus terguling ke kanan, dia mencari pegangan tangan dan pijakan kaki menuju pintu keluar.

Usahanya itu membawanya ke posisi pintu bus yang berada pada bagian atas. Namun dia tidak segera dapat turun, karena posisinya yang terlalu tinggi dari permukaan tanah. Dia baru berhasil turun setelah ditolong orang lain.

"Saya naik ke atap tapi gak bisa turun," kata bocah kelas 6 SD ini saat ditemui Kompas.com di rumahnya Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kediri, siang ini.

Alim berada dalam bus itu bersama sembilan anggota keluarganya. Akibat peristiwa itu, Alim mengalami luka ringan pada tangan kanannya dan Suniyem (55), tantenya, meninggal dunia. Sementara, keluarga lainnya tidak mengalami cidera.

Lain Alim lain Sanusi (53). Paman Alim itu menuturkan, suasana mencekam muncul dalam tragedi itu. Isak tangis maupun jeritan penumpang pecah saat bus terguling. "Saat terguling itu saya berupaya pegang erat Tata (keluarganya yang masih kelas 2 SD) yang saat itu saya pangku," kata Sanusi.

Satu keluarga ini pulang dari hajatan pernikahan keluarganya yang ada di Surabaya. Mereka naik bus dari Terminal Bungurasih sekitar pukul 3 pagi untuk pulang ke Kediri. Kecelakaan bus Harapan Jaya terjadi di Waru, Kabupaten Sidoarjo, Senin (13/10/2014), sekitar pukul 04.30 pagi.