Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Dosen Bergelar Doktor Tepergok Selingkuh, Rektor Angkat Bicara

Kompas.com - 10/10/2014, 10:01 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Nama Universitas Riau (UR) tercoreng menyusul terkuaknya skandal perselingkuhan yang dilakukan dua dosennya. Kasus ini pun mendapat tanggapan langsung dari Rektor UR, Prof. Dr. Aras Mulyadi.

Ketika dimintai tanggapannya, Rabu (8/10/2014) kemarin, Aras menyatakan masih akan menunggu kebenaran dari laporan tersebut. Menurut dia, perlu waktu untuk menanggapi kasus semacam itu. "Kampus akan segera menanggapi kasus tersebut. Nanti melalui bagian administrasi kepegawaian," kata Aras Mulyadi.

Aras juga menyatakan, kampus akan mengikuti perkembangan kasus yang sudah dilaporkan ke polisi tersebut. "Kita ada bagian khusus yang menangani hal seperti ini, jika nanti terbukti, kita akan tindak tegas," kata Aras lagi.

Sebelumnya diberitakan, dua dosen yang bukan pasangan suami istri kedapatan menjalin hubungan gelap. Kedua dosen dengan gelar doktor itu berinisial AT dan RF. Aksi selingkuh ini terbongkar setelah muncul laporan dari Su, istri AT, yang menjadi korban kekerasan rumah tangga.

Su mengaku ditampar sang doktor karena memergoki AT dan RF berduaan di rumah RF di Perum BRP Kelurahan Tuah Karya, Tampan, Minggu lalu.

Berdasarkan laporan Su, suaminya sudah lebih satu tahun  tak pulang ke rumah. Ia curiga, AT telah memadu kasih bersama rekan seprofesinya, yang tak lain juga dosen wanita di Universitas Riau.

Untuk memastikannya Su melacak keberadaan AT. Akhirnya Su mengetahui keberadaan suaminya yang sering bertemu teman selingkuhannya di Perum BRP Kelurahan Tuah Karya, Tampan.

Tanpa pikir panjang, Su mendatangi alamat tersebut. Alangkah terkejutnya Su ternyata suaminya berada dirumah RF. Namun kedatangan Su itu tidak diterima oleh AT. Sebaliknya AT justru memarahi Su. Dia pun menampar Su di depan warga sekitar, termasuk Ketua RT setempat. Akibatnya, bibir Su berdarah.

Kepala bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK pun membenarkan ada laporan kasus itu. "Laporannya masih dalam penyelidikan dan korban sudah dimintai keterangan oleh penyidik reskrim jajaran Polresta Pekanbaru," ujar Guntur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com