Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan KM Jabal Nur Butuh Tambahan Kantong Mayat

Kompas.com - 10/10/2014, 08:59 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Pencarian korban tenggelamnya kapal Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengantin asal Desa Brakas, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hingga Jumat (10/10/2014) terus dilakukan.

Nelayan setempat bersama Basarnas dan BPBD Kabupaten Situbondo terjun ke lokasi yang diperkirakan menjadi tempat karamnya kapal. 15 kapal nelayan dikerahkan untuk menyisir bagian selatan, utara dan ujung barat perairan Pulau Raas.

Hasyim Ersad, koordinator relawan penaganan bencana KM Jabal Nur, menuturkan, pagi ini semua anggota relawan dan tim pencari dan evakuasi korban sudah berangkat. Beberapa logistik sudah dipersiapkan, termasuk bahan bakar mesin kapal nelayan dan kantong mayat. Namun untuk kantong mayat, stok milik Basarnas pun sudah semakin menipis.

“Yang belum ditemukan sampai hari ini sebanyak 22 korban, tapi kantong mayat yang ada hanya delapan kantong. Kantong mayat yang ada tidak cukup jika semua korban ditemukan dalam waktu yang bersamaan,” kata Hasyim Ersad.

Sampai lima hari dari kejadian karamnya KM Jabal Nur, Senin (6/10/2014) lalu, sudah ada 28 korban yang ditemukan. 20 orang sudah meninggal dan 8 orang masih menjalani perawatan di Puskesmas Raas.

“Kemungkinan hidup, sisa para korban yang belum ditemukan sudah sangat tipis. Namun kami berharap sisa korban, semuanya masih bisa ditemukan,” ungkap Hasyim Ersad.

Korban yang ditemukan nanti, imbuhnya, juga sulit untuk dikenali identitasnya satu persatu. Sebab jika melihat korban yang ditemukan Kamis kemarin, kondisinya sudah tidak bisa dikenali satu per satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com