Nelayan setempat bersama Basarnas dan BPBD Kabupaten Situbondo terjun ke lokasi yang diperkirakan menjadi tempat karamnya kapal. 15 kapal nelayan dikerahkan untuk menyisir bagian selatan, utara dan ujung barat perairan Pulau Raas.
Hasyim Ersad, koordinator relawan penaganan bencana KM Jabal Nur, menuturkan, pagi ini semua anggota relawan dan tim pencari dan evakuasi korban sudah berangkat. Beberapa logistik sudah dipersiapkan, termasuk bahan bakar mesin kapal nelayan dan kantong mayat. Namun untuk kantong mayat, stok milik Basarnas pun sudah semakin menipis.
“Yang belum ditemukan sampai hari ini sebanyak 22 korban, tapi kantong mayat yang ada hanya delapan kantong. Kantong mayat yang ada tidak cukup jika semua korban ditemukan dalam waktu yang bersamaan,” kata Hasyim Ersad.
Sampai lima hari dari kejadian karamnya KM Jabal Nur, Senin (6/10/2014) lalu, sudah ada 28 korban yang ditemukan. 20 orang sudah meninggal dan 8 orang masih menjalani perawatan di Puskesmas Raas.
“Kemungkinan hidup, sisa para korban yang belum ditemukan sudah sangat tipis. Namun kami berharap sisa korban, semuanya masih bisa ditemukan,” ungkap Hasyim Ersad.
Korban yang ditemukan nanti, imbuhnya, juga sulit untuk dikenali identitasnya satu persatu. Sebab jika melihat korban yang ditemukan Kamis kemarin, kondisinya sudah tidak bisa dikenali satu per satu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.