Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Padati Prosesi Pernikahan Kodok dengan Peri

Kompas.com - 08/10/2014, 19:52 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com — Demi memuaskan rasa penasarannya, ribuan orangtua maupun muda, bahkan anak-anak, rela berdesak-desakan untuk menyaksikan prosesi pernikahan antara Kodok Ibnu Sukodok (63) dan Peri Roro Setyowati yang digelar di halaman rumah Bramantyo di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Ngawi.

Antusias warga itu ialah untuk mengobati rasa penasaran apakah dapat melihat mempelai "wanita" yang berasal dari makhluk halus atau tidak. Namun, banyak warga harus gigit jari karena tidak dapat melihat mempelai "wanita" tersebut.

Sejak pukul 15.00 WIB, warga Ngawi dan bahkan Sragen sudah tampak berdatangan di sekitar rumah seniman Bramantyo di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Ngawi.

Ketika prosesi siraman dimulai, tak pelak ribuan warga yang semua berada di luar pagar pembatas mulai masuk dan berjalan mendekat. Bahkan, beberapa warga yang berada di posisi belakang terpaksa harus menarik kursi dan berdiri di atasnya.

"Saya ke sini karena penasaran. Ini kan acara pernikahan yang unik. Bahkan, selama hidup, baru kali ini saya tahu," ujar Yanto (43), warga Gondang, Sragen, saat ditemui di lokasi, Rabu (8/10/2014).

Yanto mengaku mendengar acara pernikahan antara BKodok Ibnu Sukodok (63) dan Peri Roro Setyowati sejak seminggu lalu lewat media sosial. Ia dan keluarga lantas menyempatkan waktu datang ke lokasi guna menyaksikan hal yang unik itu. Selain ingin melihat prosesinya, dia juga penasaran dengan bentuk wujud dan wajah mempelai putri yang berasal dari alam gaib.

"Sudah desak-desakan, tapi tidak bisa melihat perinya. Hanya melihat mempelai laki-lakinya," ujar dia.

Sementara itu, Marsini, warga lainnya, menuturkan, dalam budaya Jawa, sebenarnya pernikahan antara manusia dan makhluk halus itu ada. Namun, untuk zaman saat ini, hal tersebut sudah dianggap hal yang tidak lazim.

"Percaya tidak percaya, makhluk di luar manusia itu memang ada. Cerita, legenda, dan mitos Jawa ada hubungan antara manusia dan makhluk halus," ucapnya.

Seperti halnya Yanto, Marsini juga mengakui tidak dapat melihat mempelai "wanita". Padahal, kedatanganya ke prosesi pernikahan ialah untuk melihat wujud dari Peri Roro Setyowati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com