Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Siswa SMK Pamekasan Dipicu Batalnya Taruhan Balapan Liar

Kompas.com - 07/10/2014, 21:39 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pemicu tewasnya Febri, siswa SMKN 1 Pamekasan, Jawa Timur, mulai terungkap. Informasi yang digali Kompas.com dari paman Febri, Syamsul, Selasa (7/10/2014), kematian keponakannya itu diawali dari batalnya taruhan balap liar yang dilakukan oleh Rispandi, teman Febri pada hari Sabtu (4/10/2014) malam kemarin dengan pemuda asal Kecamatan Proppo.

Syamsul menceritakan, Rispandi pada Sabtu malam pergi ke kota Pamekasan untuk menggelar taruhan balapan liar di depan rumah dinas Bupati Pamekasan. Sedangkan Febri tidak ikut Rispandi karena bersamaan dengan malam takbiran Hari Raya Idul Adha. Rispandi bersama teman-temannya yang lain tetap ingin taruhan balapan liar.

"Febri orangnya tidak nakal dan tidak suka balapan liar," terang Syamsul.

Sampai tiba di kota, lawan Rispandi yang akan ikut taruhan balapan liar ternyata menggagalkan rencana yang sudah dirancang beberapa hari sebelumnya. Akibatnya, puluhan rekan Rispandi mengeroyok musuhnya yang berasal dari Kecamatan Proppo.

Setelah pengeroyokan itu, kedua kelompok pemuda itu memilih damai dan menghentikan perselisihan malam itu juga. Para pemuda itu kemudian pulang ke rumahnya masing-masing.

Rupanya, perdamaian yang disepakati pada Sabtu malam itu tidak sepenuhnya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Puncaknya, terjadi pada Senin siang saat jam sekolah telah usai di SMKN 1 Pamekasan. Segerombolan preman yang tidak dikenal menghentikan motor yang dikemudikan Rispandi membonceng Febri di depan SMAN 4 Pamekasan.

Tanpa banyak bicara, gerombolan preman itu kemudian membacok Febri. Sedangkan Rispandi dihantam menggunakan batu oleh pelaku. Febri sempat menangkis pisau pelaku yang hendak ditusukkan ke perutnya hingga pisau pelaku terlempar. Namun pelaku lainnya tiba-tiba membacok Febri dari belakang.

"Keponakan saya itu tidak tahu apa-apa soal taruhan balapan liar itu. Febri maunya melerai Rispandi saat terjadi keributan di depan SMAN 4 Pamekasan. Tapi dia yang jadi korban," ungkap Syamsul.

Syamsul berharap Polres Pamekasan segera menangkap pelaku pembunuhan serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya. Polres Pamekasan sampai saat ini masih belum bisa menangkap para pelaku, serta mengungkap motif pembunuhan terhadap Febri.

Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Mariyatun ketika dikonfirmasi, menyatakan belum mendengar motif pembunuhan seperti yang diceritakan paman korban. Hanya saja, kata Siti, Rispandi sebagai saksi kunci, sudah diperiksa di Polres Pamekasan. Rispandi belum mengungkapkan motif di balik pembunuhan yang dialami Febri.

"Kami masih mengumpulkan keterangan. Motifnya seperti apa masih belum terungkap," ungkap Mariyatun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com