Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Kapal Calon Pengantin yang Karam, Polres Situbondo Terjunkan 2 Tim

Kompas.com - 07/10/2014, 18:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pencarian Kapal Motor Jabal Nur yang hilang saat melakukan perjalanan dari Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur menuju Singaraja, Bali melibatkan dua tim dari Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Situbondo. Hal tersebut diungkapkan Kasatpolair Polres Situbondo, AKP Bashori Alwi kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2014).

"Setelah mendapatkan informasi dari keluarga korban Senin malam, kami langsung melakukan penyisiran di wilayah perairan Situbondo. Namun sampai saat ini masih belum menemukan posisi terakhir kapal tersebut," jelas AKP Bashori, Selasa.

Ia mengatakan, selain menerjunkan dua tim dengan 8 personel, pihaknya juga dibantu oleh beberapa nelayan yang berada di perairan Situbondo.

"Kami melakukan penyisiran di wilayah Baluran, perairan Lempunyangan dan perairan Jatuk Pandena, tapi hasilnya masih nihil," tambahnya.

Ia juga masih terus melakukan koordinasi dengan pihak lain, termasuk juga Badan SAR Nasional untuk terus mencari korban dan fokus pencarian di wilayah perairan Taman Nasional Baluran.

Sementara itu, Tolak (40) salah satu kerabat korban yang juga nelayan saat di temui Kompas.com di pelabuhan Boom Banyuwangi mengaku, kapal motor Jabal Nur merupakan milik Paong, seorang pegawai Dinas Perikanan Sumenep. Kapal yang memiliki ukuran sekitar 17 x 6 meter tersebut mampu menampung 100 penumpang.

"Lambung kapal warnanya merah dan memang sering disewa penduduk Pulau Raas jika melakukan perjalanan agak jauh seperti ke Bali. Biasanya melayani angkutan dari Pulau Raas ke Sumenep dua kali seminggu dengan tarif 50.000 per orang," jelas nelayan yang sudah berlayar dari Madura ke Banyuwangi sejak Agustus 2014 lalu.

Kapal motor naas yang mengakut 48 warga Dusun Talango Tengah, Desa Brakas, Pulau Raas, Kecamatan Raas, Sumenep, Jawa Timur itu berangkat pada Senin (6/10/2014) untuk menghadiri resepsi pernikahan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgag, Buleleng, Bali yang akan dilangsungkan pada Rabu (8/10/2014).

Sebanyak 48 warga yang hilang itu masing-masing terdiri dari 17 orang laki-laki, 21 orang perempuan dan 10 anak-anak. Dari 48 orang tersebut, satu di antaranya Ahmad, merupakan calon pengantin pria.

Kabar terakhir diterima oleh keluarga Senin (6/10/2014) sore hari ketika H Aten, salah satu penumpang kapal menghubungi keluarganya di Pulau Raas dan mengabarkan bahwa kapalnya tenggelam. Dalam keadaan normal, kapal tersebut seharusnya tiba di Buleleng, Bali pada Senin sekitar jam 5 sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com