Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Berujung Ricuh, Warga Bakar Pos Polisi di Seram Timur

Kompas.com - 03/10/2014, 19:52 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
- Ratusan mahasiswa dan warga di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, membakar sebuah pos polisi lalu lintas di kota itu seusai berunjuk rasa di Kantor Polres SBT, Jumat (3/10/2014).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembakaran dilakukan warga dan mahasiswa setelah aksi unjuk rasa di Kantor Polres setempat. Para mahasiswa datang ke Polres untuk memprotes penganiayaan yang menimpa seorang anggota polisi berinisial Birpda RN yang dilakukan oleh sejumlah seniornya.

“Massa membakar pos lantas karena keinginan mereka untuk menemui Kapolres dan Wakapolres SBT tidak dipenuhi. Mereka datang meminta pertanggungjawaban atas penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah polisi pada juniornya,” ungkap salah satu saksi mata.

Akibat insiden itu, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peluru dan gas air mata berulang kali. Hingga malam ini, kondisi di Bula masih mencekam. Selain membakar pos, massa juga memblokir sejumlah ruas jalan dengan membakar ban bekas dan kayu.

”Bunyi tembakan terdengar berulang kali. Saat ini kondisi terbilang sangat mencekam,” tambahnya.

Ketua Umum HMI Cabang Bula, M Tahir Wailissa, saat dihubungi dari Ambon, mengatakan bahwa aksi protes mahasiswa itu melibatkan seluruh organisasi kemahasiswaan di kota itu.

“Kita meminta agar pelaku penganiayaan mempertanggungjawabkan perbuatannya dan kita minta Kapolres dan Wakapolres bertanggung jawab sayangnya mereka tidak mau menerima pendemo,” ungkapnya kesal.

Menurut dia, akibat aksi tersebut, sejumlah mahasiswa terluka karena pukulan polisi.

”Ada beberapa mahasiswa yang dipukuli polisi,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres SBT AKBP Yugonarko yang dihubungi dari Ambon belum mau memberikan keterangan terkait insiden tersebut.

”Sabar ya sabar sebentar saya masih memimpin rapat,” kata Yugonarko sambil menonaktifkan ponselnya.

Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasanudin Mukadar yang dihubungi berulang kali juga belum memberikan konfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com