Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kios Suvenir Terbakar, Akses Keluar dari Candi Borobudur Dialihkan

Kompas.com - 02/10/2014, 21:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Kebakaran yang menimpa ratusan kios di Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB) kompleks PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Kamis (2/10/2014) siang, tidak memengaruhi kunjungan wisata ke candi tersebut.

"Tidak ada gangguan, wisatawan tetap seperti biasanya. Kami juga tidak melakukan penutupan. Hanya saja pintu (akses) keluar, kami alihkan untuk sementara waktu," ungkap Retno Hardisiwi, Direktur Operasional PT TWCB, Kamis.

Retno menjelaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pedagang, kepolisian, dan pihak-pihak terkait lainnya pasca-musibah ini. Sejauh ini, pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab kebakaran karena masih menunggu hasil penyelidikan oleh aparat Polres Magelang.

"Secepatnya kami akan sediakan tempat sementara untuk para pedagang. Ini penting agar mereka dapat berjualan lagi. Terus terang, mereka (pedagang) adalah mitra kerja kami," lanjut Retno.

Retno menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan kerugian yang diakibatkan peristiwa itu. "Kami belum menghitung berapa kerugiannya," ucap Retno.

Retno menyebutkan, ada sekitar 850 hingga 956 kios yang habis terbakar. Sebelum api membesar, kata dia, ada banyak pengunjung yang membeli di tempat tersebut. Namun, sekitar pukul 12.30, tiba-tiba ada pedagang yang berteriak-teriak dan minta tolong karena terjadi kebakaran.

"Kejadiannya cepat sekali. Api cepat merambat karena angin kencang dan mayoritas barang dagangan berupa kerajinan kayu, kain, bambu, dan plastik. Semua habis, yang selamat hanya sekitar 10 persen," tandas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com