Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Kurban Sakit Mata, Petugas Sediakan Salep Obat Gratis

Kompas.com - 02/10/2014, 15:18 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kendal Jawa Tengah, melakukan pemeriksaan hewan kurban, Kamis (2/10/2014) siang. Dalam pemeriksaan di beberapa penjual hewan kurban tersebut, petugas menemukan beberapa hewan yang sakit mata.

Berdasarkan keterangan kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kendal, Eko Jatmiko, jumlah pengepul hewan kurban yang ada di Kabupaten Kendal, ada 25 orang. Dari 25 pengepul itu, semua hewannya sudah diperiksa petugas.

“Hasilnya, ada empat kambing yang diketahui sakit mata. Satu kambing di pengepul hewan kurban yang ada di Boja, tiga lainnya di Sukorejo. Sedang untuk hewan kurban sapi, hingga kini semuanya masih sehat dan tidak ada yang terkena penyakit,” kata Eko.

Eko menambahkan, karena syarat hewan kurban adalah harus sehat dan tanggal giginya, maka hewan yang sakit mata tidak diperbolehkan dijual. Kecuali kalau sudah sembuh. “Kami menyiapkan salep obat sakit mata untuk hewan kurban. Pengepul hewan kurban boleh minta dan gratis,” kata dia.

Eko mengaku, penyebab sakit mata hewan kurban kambing adalah cuaca panas. Terkait dengan hewan kurban, salah satu pengepul hewan kurban yang ada di Jalan Raya Sekopek Kaliwungu Kendal, Abdul Munif, mengaku cuaca panas membuat hewan kurban, baik kambing maupun sapi jadi tidak terserang penyakit.

Kalaupun terserang penyakit, adalah sakit mata yang mudah disembuhkan. “Alhamdulillah, hingga kini semua kambing kurban yang saya jual sehat, tidak ada yang sakit. Beda kalau turun hujan, hewan mudah terserang penyakit, terutama mencret,” kata Munif.

Munif menjelaskan, animo masyarakat untuk membeli hewan kurban, semakin tahun bertambah. Tahun ini, kambing yang ia jual sudah laku 385 ekor dan sapi 17 ekor. Padahal tahun kemarin, kambing yang terjual hanya 360 ekor dan sapinya 14 ekor. “Semua kambing yang saya jual sudah habis. Sekarang, saya lagi mau beli lagi,” kata dia.

Munif menambahkan, kambing yang ia jual didapat dari daerah Jember, Jawa Timur, Magelang, Wonogiri, Tuban, dan Plamongan. “Kalau kambing dari daerah Kendal, harganya sudah tinggi,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com