Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Hewan Kurban? Lihat Anusnya

Kompas.com - 02/10/2014, 12:47 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Memilih hewan kurban bisa menjadi pekerjaan yang gampang, tapi juga susah, mengingat tidak semua hewan dapat dikurbankan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadikan hewan layak dikurbankan.

Secara umum, syarat itu di antaranya adalah sapi atau kambing minimal harus berusia satu tahun dengan tanda gigi yang sudah tanggal, dan dalam kondisi sehat serta tidak cacat. Tanda-tanda kesehatan itu dapat dengan mudah diketahui oleh mata telanjang.

Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Kediri, Haris Candra Purnama menuturkan, beberapa tanda yang dapat menjadi acuan adalah mata yang segar dan berbinar, kulit yang harus mengkilap, nafsu makan besar, kondisi badan tidak kurus, serta gerakan tubuhnya lincah.

"Periksa juga anusnya dalam kondisi basah atau kering. Kalau basah berarti tanda mencret," kata Haris, Kamis (2/10/2014).

Tanda-tanda fisik tersebut paling mudah diketahui. Sedangkan tanda organ dalam, menurut dia, baru dapat diketahui setelah hewan kurban disembelih. "Beberapa kasus yang sering terjadi adalah hati yang mengandung cacing. Tapi terungkap setelah disembelih," tutur Haris.

Dia akan melakukan pengawasan ketat terhadap hewan kurban yang dijajakan pedagang mendekati Lebaran Kurban ini. Pengawasan itu dilakukan dengan pemeriksaan kelayakan hewan untuk melindungi masyarakat dari kerugian. "Nanti jika ditemukan hewan yang tidak layak, kita beri stempel tanda dan rekomendasi pelarangan penjualan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com