Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Membunuh, Dani Setubuhi Sella Saat Pingsan

Kompas.com - 02/10/2014, 09:23 WIB
PRABUMULIH, KOMPAS.com — Dani Edwar (21) mengaku memerkosa Sella Dwi Oktavia (15) dalam kondisi pingsan sebelum membunuh pelajar kelas X SMK Negeri 1 Jurusan Akuntansi itu. Dani menyimpan celana dalam Sella, kemudian meninggalkan jenazah di semak-semak kebun karet.

Setelah melakukan penyelidikan selama hampir dua pekan, Tim Gabungan Satreskrim Polres Prabumulih dan Unit Reskrim Polsek Prabumulih Barat mengungkap kasus pembunuhan terhadap siswi SMK itu.

Pelaku, yakni Dani Edwar bin Mat Yani (21), warga Dusun V Desa Sumber Rahayu, Kabupaten Muaraenim, masih memiliki hubungan keluarga dengan Sella dari istrinya, Jamilah (21). Dani tinggal tak jauh dari kediaman Sella di kawasan Simpang Penimur, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.

Penangkapan dilakukan saat Dani, yang menjadi kernet truk batu bara, tengah melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Senin (29/9/2014) sekitar pukul 17.30 WIB.

Guna kepentingan penyelidikan dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku digelandang ke Mapolres Prabumulih.

Dani diringkus setelah petugas, yang tak henti melakukan penyelidikan, mendapat informasi dari masyarakat jika pelaku telah ikut bekerja menjadi kernet batu bara dari Lahat tujuan Palembang. Petugas kepolisian langsung bergerak cepat dengan melakukan penghadangan terhadap truk-truk batu bara yang melintas. Hingga akhirnya, petugas berhasil meringkus Dani tanpa perlawanan.

Di hadapan polisi, Dani mengakui perbuatannya melakukan pemerkosaan terhadap Sella Dwi Oktavia, lalu melakukan pembunuhan terhadap anak gadis dari pasangan Mat Sakam (60) dan Dita (47) tersebut.

Dani mengaku, dia nekat membunuh korban lantaran korban melakukan perlawanan saat hendak diajak bersetubuh. Pelaku yang kesal kemudian memukul kepala korban hingga pingsan lalu ia melampiaskan nafsu bejatnya.

"Saat saya mau perkosa, Dia (Sella-red) melakukan perlawanan, hingga akhirnya saya pukul menggunakan kayu balok di bagian belakang kepalanya," ungkap Dani.

Dani mengatakan, setelah puas melampiaskan nafsu, Sella kemudian sadar dari pingsan dan kembali mencoba berontak sehingga membuat dia kembali memukulkan kayu balok ke kepala korban.

"Saat itu napasnya sudah hampir habis. Setelah saya tahu dia meninggal, lalu saya pergi dan menyimpan celana dalam korban di dalam tas, lalu saya ambil handphone-nya dan saya pergi pulang," ujar pria satu anak tersebut seraya mengatakan seusai membunuh dia kabur ke Palembang.

Dani mengungkapkan, pembunuhan terjadi ketika dia mampir ke rumah Sella hendak ke arah Prabumulih. Dia mengajak Sella untuk ikut dengan alasan satu tujuan ke sekolah. Dalam perjalanan, Sella mengaku tidak ingin sekolah dengan alasan takut ditagih utang oleh temannya.

"Dia kemudian meminta diajari bermotor, lalu saya ajak ke lokasi kejadian dan saya ajari bermotor di lokasi sepi itu. Selanjutnya, setelah kelelahan, kami istirahat di kebun karet tua itu. Ketika istirahat, terlintas keinginan memerkosa, tetapi korban melawan dan saya bunuh," kata Dani.

Setelah meninggalkan jenazah Sella, Dani beberapa kali memeriksa tubuh korban apakah sudah diambil warga atau belum setelah membunuhnya.

Kepala Polres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIK, didampingi Kasat Reskrim AKP M Khalid Zulkarnaen, saat gelar perkara mengatakan, polisi terus melakukan pemeriksaan secara intensif oleh tim penyidik Satreskrim Polres Prabumulih.

"Pelaku telah kami amankan dan terus menjalani pemeriksaan petugas kita, sementara pelaku kita kenakan Pasal 338 KUHP. Namun, nanti jika ada niat perencanaan, akan kita kenakan Pasal 340. Untuk Pasal 338 KUHP, pelaku kita ancam dengan hukuman di atas 10 tahun penjara," ujar Kapolres Prabumulih.

Dia mengatakan, polisi akan terus melakukan pendalaman kasus dan akan melakukan pemeriksaan tambahan setelah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Jenazah Sella ditemukan warga, 20 September, di semak-semak kebun karet Simpang Pinang RT 04 Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat. Jenazah dalam keadaan tertelungkup dan saat ditemukan terdapat sepatu kets lengkap dengan kaus kaki yang dikenakan serta memakai seragam baju putih dan rok biru yang telah usang.

Dita, ibu Sella, ketika itu mengatakan bahwa putrinya pergi ke sekolah, Sabtu (30/8/2014) sekitar pukul 12.00 WIB, diantar Dani menggunakan sepeda motor. Setelah itu, Sella tak kunjung pulang. Sampai kemudian, petani menemukan mayat Sella di kebun karet.

***

Baca juga: Ibu Guru Dipergoki Anaknya Saat Mesum di Ruang Kerja Suami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com