Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengkel karena Merasa Difitnah, Alasan Pelaku Bunuh Siswi SMP di Sawah

Kompas.com - 30/09/2014, 16:15 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com - Sulistriono (23), warga Desa Klitih, Kecamatan Karangtengah, Demak, mengaku telah menghabisi nyawa NAF (14), salah seorang siswi SMP di Demak. Dia mengaku membunuh karena sakit hati.

"Saya jengkel, dia (korban, red) selalu menjelek-jelekan bahwa banyak anak muda yang rusak dan nakal karena saya. Sehingga nama saya menjadi tercemar termasuk di mata keluarga, bahkan saya harus kehilangan anak dan istri akibat ulahnya itu," katanya saat gelar perkara di Mapolres Demak, Selasa (30/9/2014).

Karena emosi yang menumpuk, pria yang tubuhnya penuh gambar tato itu berniat membuat perhitungan dengan korban. Dengan bujuk rayunya, korban akhirnya bersedia diajak bertemu di sebuah areal pesawahan yang telah disepakati bersama. Di tempat itulah pelaku menghabisi nyawa korban.

"Korban saya cekik, kemudian saya jerat pakai tali untuk memastikan sudah meninggal, agar tidak ketahuan orang lain," katanya.

Setelah membunuh, pelaku yang sebelumnya mabuk minuman keras jenis arak putih tersebut selanjutnya bersembunyi di warnet dan rumah temannya. Dua hari kemudian, dia melarikan diri ke Tangerang untuk bekerja sebagai buruh bangunan.

Selama dalam pelarian, tersangka yang memiliki akun Facebook 'Bendoll Bodem Hdr Kembali' juga sempat mengunggah status yang menghujat aparat kepolisian.

"Alhamdulillah, saya seneng bisa tertangkap, jadi gak usah mlayu-mlayu maneh (lari-lari lagi). Capek, lari terus," ujarnya.

"Saya menyesal, tidak menyangka sampai membunuh orang," ungkapnya kemudian.

Jenazah NAF ditemukan oleh warga di tengah areal persawahan milik warga di Desa Klitih, Kecamatan Karangtengah, Demak, Senin (22/9/2014). Warga Dukuh Ngrapah RT 3 RW 4 Desa Sampang, Kecamatan Karangtengah, Demak, ini merupakan teman dari pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com