Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Diminta Bahas soal Bahaya ISIS dalam Munas NU

Kompas.com - 29/09/2014, 19:15 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Sebanyak 20 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) se Jawa Timur, meminta kepada Pengurus Besar NU (PBNU) agar membahas soal gerakan Negara Islam Irak Syuriah (ISIS) dan negara khilafah dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU. Kedua acara itu akan digelar di Ponpes Al Hikam, Depok pada 1 hingga 2 November 2014 mendatang.

“Kami 20 perwakilan PCNU se Jawa Timur sudah bertemu dan sepakat untuk mengusulkan agar munculnya gerakan radikal tersebut dibahas dalam pelaksanaan munas dan konbes NU," ujar Rais Syuriah PCNU Jember, Jawa Timur, KH Muhyiddin Abdusshomad, Senin (29/9/2014).

Menurut dia, munculnya gerakan ISIS dan negara khilafah sangat berpotensi mengganggu stabilitas keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa.

“Untuk itu, menurut kami, faham gerakan radikal ini harus dibahas secara tuntas, kemudian PBNU harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di tingkat bawah mengenai bahaya gerakan itu,” pinta Muhyiddin.

Dia menambahkan, selain persoalan munculnya gerakan radikalisme, 20 PCNU se Jawa Timur, juga menyikapi wacana pemilihan ketua umum dan rais am PBNU, yang menggunakan sistem ahlul halli wal aqdi (model suara perwakilan).

“Gagasan itu perlu dipertimbangkan kembali, ini mengingat sampai hari ini belum ada tokoh NU, yang bisa diterima oleh semua pihak di NU. Jadi menurut kami, pemilihan langsung melalui PWNU dan PCNU itu lebih baik, dan menjunjung tinggi nilai musyaawarah dan demokrasi di tubuh NU,” lanjut Muhiyiddin.

Muhyiddin berharap agar keputusan rapat pleno PBNU yang telah menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan munas dan konbes NU tidak berubah agar tidak muncul kesan bahwa ada konflik di tubuh NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com