Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Seminari Tinggi Kupang Diserang dan Frater Dianiaya

Kompas.com - 28/09/2014, 12:33 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Polsek Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ipda M Fachrudin mengatakan, penyebab utama seminari Tinggi Santu Mikhael Kupang diserang dan salah seorang Fraternya dianiaya hingga babak belur, adalah karena saling olok saat pertandingan sepak bola dan tarik tambang antara para Frater dan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira (Unika) Kupang. Perlombaan itu digelar dalam rangka perayaan Dies Natalis Unika di lapangan Unika, Matani, Desa Penfui Timur.

“Menurut keterangan saksi dan korban, saat pertandingan final tarik tambang berlangsung, terjadi aksi kecurangan dari mahasiswa Unika tersebut sehingga diprotes oleh para Frater yang juga kuliah di Unika fakultas Filsafat. Karena diprotes itulah yang membuat mahasiswa teknik itu pun memaki dan sempat terjadi adu mulut dan saling menghina,” beber Fachrudin, Minggu (28/9/2014).

Karena masih ada perasaan dendam, mahasiswa Fakultas Teknik melempari gedung tempat tinggal para Frater dan puncaknya terjadi penganiayaan terhadap Frater Lukas Gainatude (28), Jumat (26/9/2014) tengah malam sekitar pukul 23.30 Wita. Akibat penganiayaan itu, Frater Lukas mengalami luka parah di sekujur tubuh sehingga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Diberitakan, aksi tak terpuji ditunjukan oleh sekelompok orang yang diduga adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira (Unika) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka secara membabi buta menyerang dan melemparkan batu ke arah gedung tempat tinggal para Frater di unit Efrata, Seminari Tinggi Santu Mikhael, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Selain melakukan penyerangan, para mahasiswa yang berjumlah puluhan orang itu juga mengeroyok salah seorang Frater dengan menggunakan kursi, bambu dan batu, hingga babak belur. Frater itu sempat menjalani perawatan medis di Susteran Fioreti dan juga Rumah Sakit Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com