Wali Kota Gunungsitoli, Martinus Lase yang juga sebagai Ketua Umum DPC Partai Demokrat, mengatakan, akibat aksi walkout koleganya dinihari tadi, opsi "pilkada langsung" pun gugur. Namun dia mengaku tetap menghargai keputusan itu. Hal ini diungkapkannya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (26/9/2014) siang.
"Kecewa dengan hasil penetapan yang dilakukan di DPR-RI, pilkada harus dilakukan di DPRD," kata Martinus Lase.
Senada dengan Martinus, Bupati Nias Utara, Edward Zega juga mengaku sangat kecewa. Hal itu menurutnya merupakan bentuk kemunduran demokrasi yang selama ini telah berjalan di Tanah Air. Dia meyakini, warga Nias bakal merasakan bahwa pemilihan kepala daerah akan menghadapi banyak masalah.
“Saya lebih nyaman dengan pemilihan langsung dan itu sudah saya alami, dimana lagi hak konstitusional rakyat,” katanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Bupati Nias Selatan, Idealisman Dachi meyakini bahwa kekurangan dalam pilkada langsung sesungguhnya dapat disempurnakan, tanpa perlu mengembalikannya ke parlemen.
“Yah tugas kita semua bagaimana memperbaikinya. Ini sebuah kemunduran demokrasi, proses pemilihan langsung oleh rakyat sedang mengalami evolusi, kesempurnaan demokrasi perlu waktu," kata dia.
“Biarkan rakyat memilih, malah lebih bahaya jika pemilihan kepala daerah dikembalikan ke DPRD,” tegas Idealisman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.