Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Wali Kota Bekasi Mengaku Dapat Wangsit Bung Karno soal Konstitusi

Kompas.com - 26/09/2014, 04:57 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohammad, mengaku mendapat wangsit dari almarhum Presiden pertama Indonesia, Soekarno, tentang ancaman krisis konstitusi di negeri ini.

"Saya dapat wangsit dari Bung Karno pada hari Kamis, malam Jumat, 8 Mei 2014," kata Mochtar dengan nada serius saat ditemui di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, belum lama ini. Menurut dia, Bung Karno mengatakan, "Saya katakan konstitusi kita harus diluruskan, kalau Negeri ini mau baik dan damai."

Mochtar melanjutkan mengulang pesan dari Bung Karno itu, "Sudah terlalu jauh tujuan negara ini diselewengkan oleh kaum intelektual pro-imprealisme barat. Ingat suadara-saudara, kami mendirikan Bangsa Indonesia ini dulu dengan keringat, darah dan banyak nyawa yang melayang."

Menurut Mochtar, Bung Karno benar-benar mewanti-wanti soal konstitusi. "Hargai (sejarah pendirian bangsa) itu, jangan dilupakan. Jaga negara ini. Luruskan konstitusi negara kita, penting sekali bagi saya kawan-kawan seperjuangan," lanjut dia.

Mochtar mengaku merasakan kerisauan mendalam Bung Karno dalam wangsitnya itu. "Tentang kondisi krisis konstitusi yang dialami bangsa ini hari ini."

Dari wangsit tersebut, pria yang juga menjadi ketua umum Laskar Dewa Ruci ini pun mengajukan beberapa solusi untuk mengembalikan konstitusi negara yang asli seperti UUD 1945 yang dibuat pada 18 Agustus 1945.

Pertama, sebut Mochtar, pembuatan dekrit Presiden, sebagaimana pernah dilakukan Bung Karno pada 5 Juli 1959. Kedua, lewat referendum rakyat, dengan opsi kembali ke UUD 1945 yang asli atau tidak.

"Langkah kedua ini perlu dikaji dulu oleh pemerintah melalui riset dan survei untuk mendapatkan gambaran aspirasi rakyat," kata Mochtar. Dia berkeyakinan kedua pilihan langkah itu bisa membendung imperialisme asing atas Indonesia. "Asalkan kita mampu membangun benteng konstitusi yang kokoh, yakni dengan UUD 1945 yang asli."

Menurut Mochtar, masa transisi pemerintahan sekarang ini merupakan momentum untuk mengembalikan UUD 1945 yang asli. "Agar kita tidak terjebak dalam proses menuju cita-cita bangsa adil dan makmur dalam Gedung Indonesia Hebat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com