"Pasti kita tolak. Mereka kan sudah dapat gaji dari pemerintah, kenapa mau pungut biaya lagi? Bukankah ini aneh dan mereka itu guru mata duitan," kata salah satu orangtua siswa yang identitasnya enggan disebutkan, Rabu (24/9/2014).
Dia juga menambahkan, selain hendak memungut Rp 10.000 per siswa, para guru itu juga meminta bayaran lebih kepada Komite Sekolah.
"Hal ini sudah diberi tahu kepada Ketua Komite Sekolah oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wundulako bernama Bustam. Kami menolak keras. Ada-ada saja para guru ini. Mana ada aturan yang seperti itu. Setiap murid diwajibkan membayar Rp 10.000 per bulan, terus akan dibagikan kepada para wali kelas. Saya tidak terima hal ini," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Wundulako Bustam mengakui pungutan itu, tetapi sifatnya tidak memaksa.
"Kami tidak memaksa akan hal itu dan ini sudah disepakati oleh rapat Komite Sekolah. Uang itu juga untuk kesejahteraan para guru," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.