Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prajurit TNI dan Brimob Bentrok, Toko Aksesori TNI-Polri Dijarah

Kompas.com - 23/09/2014, 19:31 WIB

BATAM, KOMPAS.com — Bentrokan antara anggota TNI dan Polri di depan Mako Brimob, Tembesi, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), membekaskan kekecewaan terhadap Risma Ningsih. Pasalnya, pada malam saat bentrokan terjadi, toko yang menjual perlengkapan aksesori TNI dan Polri miliknya dirusak dan dijarah.

Karena kejadian tersebut, Risma mengaku kesal dan kecewa. Toko yang berada tepat di Ruko Buana di depan Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi Sagulung tersebut diduga kuat berkaitan dengan insiden bentrokan tersebut. Sebab, kejadian yang menimpanya terjadi pada malam bentrokan terjadi, Minggu (21/9/2014) malam.

"Jangan toko orang dirusak dan dijarah seperti ini. Mau bentrok, ya bentrok saja," ujar Risma dengan kesal di Mapolresta Barelang, Senin (22/9/2014).

Menurut keterangan warga di sekitar yang melihat, pada malam kejadian, banyak orang yang berpakaian biasa merusak pintu dan kemudian masuk ke dalam toko milik Risma. Warga melihat orang-orang tersebut keluar dari toko sambil menenteng bungkusan kantong plastik.

"Kata warga, orang-orang itu keluar dari toko menenteng dua kantong plastik penuh," kata Risma lagi.

Risma mengaku baru mengetahui perusakan tersebut pada Senin pagi setelah diberi tahu suaminya yang merupakan seorang anggota Polri. Risma pun segera melihat kondisi tokonya.

Sesampainya di sana, dia mendapatkan kondisi pintu toko dalam keadaan rusak. Selain itu, dia juga melihat beberapa batu yang diduga digunakan pelaku untuk membobol tokonya itu

"Pintu rolling door dan etalase toko sudah rusak. Barang-barang banyak yang hilang," katanya lagi.

Warga Merlion Square Batuaji ini pun mendatangi Mapolresta Barelang. Risma melaporkan perusakan dan penjarahan yang terjadi di tokonya. Diperkirakan, total kerugian yang dialaminya mencapai Rp 90 juta.

"Saya tak bisa sebut satu per satu karena banyak. Ada pin, sepatu PDL, baret, pisau, tas TNI,  voucer pulsa, helm, sampai dua slop rokok, dan lainnya. Uang tunai Rp 7 juta di toko juga diambil," ujar Risma.

Dalam kejadian ini, Risma tidak menuduh siapa pun. Dia hanya menyesalkan kejadian ini karena tokonya merupakan toko aksesori satuan keamanan. Baik TNI maupun Polri banyak yang telah menjadi pelanggan di tokonya.

Namun, dia tetap berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus perusakan dan penjarahan yang dialaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com