Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kami Bukan Produk Tuhan yang Gagal"

Kompas.com - 23/09/2014, 14:27 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com -  Sekelompok penyandang disabilitas di Banda Aceh, Selasa (23/9/2014), menggelar aksi unjuk rasa menuntut hak untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) khusus.

“Kami datang menuntut hak untuk mendapatkan SIM Khusus, karena selama ini kami mendapat diskriminasi saat ada razia, karena harus bayar tilang, sebab kami tidak dikeluarkan SIM oleh polisi,” kata Erliana Marlinda, koordinator aksi.

Puluhan penyandang disabilitas di Banda Aceh melakukan aksi mendatangi Satuan Lalulintas Aceh di Lamteumen, Banda Aceh, dengan membawa sejumlah poster yang bertuliskan tuntutan hak mereka. Salah satu poster berbunyi, “Kami Bukan Produk Tuhan yang Gagal, karena Produk Tuhan Tak Pernah Salah”.

Aksi ini disambut AKP Junnaeddy, Kasat Lantas Polresta Banda Aceh. Kepada pendemo, Junna berjanji akan mengeluarkan SIM D, setelah para penyadang disabilitas mengikuti tes kesehatan oleh dokter khusus, dan ujian praktek menegemudi kendaraan.

“Kepada para penyandang cacat nanti akan kita bantu urus SIM-nya, selama ini memang jarang mereka mengurus SIM, karena waktu kita tes mereka tidak lulus juga. Makanya nanti akan kita tes berulang dan mengajarkan kembali, dan untuk penderita tuna rungu atau tuli nanti kita minta sepeda motornya harus melengkapi kamera di belakang dan spion besar di depan,” kata dia.

Para penyadang disabilitas di Aceh selama ini tidak mendapatkan hak surat izin mengemudi, padahal mereka harus menjalani rutinitas pekerjaan dan mengurus keluarga layaknya seperti orang normal lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com