Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, 3.000 Hektar Sawah di Tasikmalaya Gagal Panen

Kompas.com - 23/09/2014, 12:02 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya mencatat sedikitnya 3.173 hektar lahan pesawahan di wilayahnya mengalami kekeringan dan gagal panen akibat kemarau. Bibit padi di areal sawah kini mengering dan mati akibat tak bisa terairi.

Kepala Bidang Padi dan Palawija Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, Hetty Heryati mengatakan, kekeringan sawah akibat kemarau ini hampir merata di 39 kecamatan yang ada di wilayahnya.

Namun beberapa kecamatan yang paling parah di antaranya di Kecamatan Cineam, Karangjaya, Jatiwaras, Salopa, Rajapolah dan Jamanis. Sebagian besar lahan pesawahan tak mendapatkan aliran air akibat dua bulan terakhir tidak turun hujan.

"Areal sawah sangat bergantung kepada aliran air irigasi teknis dan setengah teknis yang saat ini sudah mengering. Lahan ini nantinya bisa mengalami kekeringan berat kalau hujan masih belum turun," terang Hetty saat dimintai keterangan, Selasa (23/9/2014).

Menurut Hetty, kegagalan panen ini akibat para petani terkecoh dengan hujan yang masih turun berskala ringan di bulan Agustus kemarin. Sehingga mereka masih menanam padi di areal pesawahannya dengan harapan akan terairi air sampai masa panen nantinya. Namun, musim kemarau malah semakin parah sampai akhir bulan ini.

"Aliran air sangat mempengaruhi masa pertumbuhan tanaman. Apalagi usia tanaman petani sekarang rata-rata antara 15 sampai 40 hari. Usia ini sangat membutuhkan aliran air," kata Hetty.

Tanaman padi akibat gagal panen saat ini digunakan petani untuk pakan ternak. Sebab tanaman yang sudah terlalu kering tidak akan bisa dimanfaatkan apa-apa. Bahkan ada juga yang memanen paksa tanamannya karena usia tanam yang sudah berbuah tapi belum sampai masa panen.

"Tanaman padi yang masih bisa diselamatkan dan belum terlalu mengering digunakan pakan ternak oleh petani. Ada juga yang panen paksa," tambah Hetty.

Kini, pihak dinas pertanian setempat menganjurkan para petani untuk mengalihkan bercocok tanam dari padi ke palawija. Seperti pemerintah telah menyiapkan program tanam kedelai yang bisa diterapkan saat musim kemarau seperti sekarang.

"Meski terganggu tanaman oleh musim kemarau, stok padi Kabupaten Tasikmalaya masih aman dan tak terganggu," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com