Akibat menunggu hingga tengah malam, sangat banyak pelamar itu pun rela bermalam di emperan masjid, pertokoan, bahkan pos ronda. Mereka melakukan itu hanya demi bisa memasukkan berkas lamaran agar bisa mengikuti seleksi tahun 2014 ini.
Umumnya, para pelamar yang memilih tidur di emperan mengaku tidak memiliki biaya dan waktu untuk menjalani proses pengurusan pendaftaran tersebut.
Siti Aisyah, CPNS asal Kabupaten Polewali Mandar, mengaku sudah tiga hari tiga malam berada di Mamuju Tengah hanya untuk mengurus berkas lamaran dan mendapatkan nomor tes CPNS tahun ini.
Aisyah adalah satu dari banyak pelamar yang terpaksa tidur kedinginan di lantai mesjid tak jauh dari Kantor BKD. Aisyah berharap, berkas lamarannya bisa segera rampung dan pulang kampung menunggu jadwal tes yang akan ditentukan kemudian.
“Petugas BKD bekerja tidak profesional. Mereka lebih mengutamakan kerabat dan keluarga mereka. Sementara pelamar yang mengantre berjam-jam di depan loket tak kunjung dilayani,” ujar Siti Aisyah.
Ketidakhadiran petugas mengurai kemacetan di jalur ini kian memperparah kemacatan hingga sepanjang satu kilometer lebih. Kepala BKD Mamuju belum berhasil dimintai komentarnya terkait keluhan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.