Salah satu kesulitan yang dihadapi di lokasi adalah ketersediaan pasokan air yang tidak memadai, sementara jenis bahan yang terbakar sulit dipadamkan sehingga membutuhkan pasokan air yang cukup.
"Terdengar dua kali ledakan, api sulit dipadamkan karena bahan yang terbakar sifatnya sintetis," kata Mujiono, salah satu petugas regu pemadam.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga pukul 18.00 Wib, kepulan asap berwarna putih masih membumbung tinggi. Polisi setempat juga sudah memasang pita pembatas untuk kepentingan penyelidikan sekaligus menghalau warga yang ingin mendekat ke lokasi.
Kasat Reskrim Polres Semarang, Iptu Herman Sopian, mengatakan penyelidikan belum bisa dilakukan karena lokasi belum aman.
"Dugaan sementara api berasal dari mesin pengolahan. Namun kami masih mengumpulkan bukti-bukti, tapi menunggu api benar-benar padam," kata Herman.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun korban menderita kerugian hingga Rp 1 miliar.
"Dugaan sementara api berasal dari biji staples yang tergilas mesin pencacah kain, percikan api lalu menyambar bahan baku. Kerugian lebih kurang Rp 1 miliar, karena mayoritas bahan baku dan mesin ikut terbakar," kata Joko, adik korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.