Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2014, 17:16 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com — Seorang pelajar berinisial NAF (14), warga Dukuh Ngrapah, Desa Sampang, Kecamatan Karangtengah, Demak, ditemukan meninggal dunia di tengah persawahan desa setempat, Senin (22/9/2014) pagi.

Pada saat ditemukan, kondisi jasad terlihat mengenaskan, dengan jeratan seutas tali kain putih yang masih melingkar di lehernya. Siswi SMP kelas satu itu diduga diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh.

Salah seorang saksi mata, Saryadi, mengatakan, ketika hendak pergi ke sawah untuk mencari tanah, tiba-tiba dia melihat sesosok wanita tengah tertidur di sawah. Ketika didekati, ternyata sosok itu sudah meninggal dunia, dengan posisi setengah telanjang.

Dia pun melaporkan temuan itu kepada perangkat desa. "Saya heran, kok ada wanita tidur terlentang di sawah. Setelah saya dekati, ternyata sudah kaku," kata Saryadi.

Polisi, yang mendapatkan informasi tentang ada pembunuhan, datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka terlihat memasang garis polisi. Saat itulah, polisi menemukan jeratan seutas tali dari kain putih yang masih menjerat leher NAF. NAF juga mengalami kekerasan pada alat vitalnya yang diduga karena pemerkosaan.

"Di TKP, kami juga menemukan sepeda onthel dan sandal milik korban yang tergeletak di pinggir sawah, sedangkan handphone milik korban hilang," ungkap AKP Sutomo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Demak.

Demi mengungkap kasus pembunuhan tersebut, petugas juga mengerahkan anjing pelacak. Namun, karena lokasi kejadian yang berada di tengah persawahan dan banyak warga yang ingin melihat kejadian tersebut, anjing pelacak belum menemukan barang bukti yang membantu pengungkapan kasus pembunuhan tersebut. "Kita masih melakukan penyelidikan dan dalami kasus pembunuhan ini," imbuh Sutomo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com