Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Harimau dan Manusia, 57 Orang Meninggal

Kompas.com - 20/09/2014, 14:34 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Data dari organisasi penyelamatan satwa "Harimau Kita" menyebutkan sepanjang 1998 hingga 2011 terdapat 600 konflik antara harimau dan manusia di mana terdapat 57 orang meninggal dunia dan 69 ekor harimau dibunuh.

"Itu baru dari jumlah yang terdata saja di luar dari data yang terpantau itu diperkirakan ada lebih banyak lagi," kata Wildlife Conservation Veterinarian and Wildlife Rescue Unit BKSDA Bengkulu, Erni Suyanti dalam diskusi mitigasi konflik satwa yang digelar Yayasan Genesis, Sabtu (20/9/2014).

Erni melanjutkan, selain mulai mengecilnya wilayah jelajah hutan untuk harimau yang diakibatkan aktivitas perambahan lahan, perkebunan dan lainnya, konflik manusia dan harimau disebabkan beberapa faktor lain.

Sebab, pada prinsipinya harimau tidak akan menyerang manusia. Namun ada tiga hal yang mengakibatkan harimau agresif menyerang manusia. Pertama apabila harimau itu terkejut, kedua anaknya diganggu, dan terakhir makanannya diambil atau diganggu.

"Harimau selalu berusaha menghindari manusia pada prinsipnya namun ada memang beberapa harimau yang berperilaku abnormal yang berani masuk ke permukiman, biasanya ini harimau yang sakit oleh karena itu ia perlu dievakuasi bukan dibunuh," kata Erni.

Selanjutnya, bila ada ternak yang dimakan oleh harimau hal itu disebabkan oleh keberadaan ternak tersebut di wilayah jelajah harimau. Harimau juga tak akan membunuh manusia selagi manusia yang bersangkutan tidak ada riwayat atau niat hendak membunuh harimau.

Erni berpesan, pada masyarakat jika terdapat harimau yang masuk ke kampung untuk tidak bertindak reaktif dengan cara membunuhnya tetapi melakukan koordinasi dengan BKSDA terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com